Sopir Truk dan Pengusaha Angkutan Wajib Tahu Soal Aturan ODOL

- Setiap sopir truk wajib memahami aturan Over Dimension Over Load (ODOL) karena pelanggaran terhadap ketentuan ini tidak hanya membahayakan keselamatan, tetapi juga melanggar hukum.
Berdasarkan Pasal 307 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), pelanggaran ODOL akan dikenakan ancaman pidana kurungan paling lama dua bulan atau denda maksimal sebesar Rp 500.000.
Selain itu, kendaraan yang melebihi kapasitas sangat berisiko mengalami rem blong, terguling, hingga menyebabkan kecelakaan fatal di jalan raya.
Maka dari itu, setiap sopir truk maupun perusahaan angkutan barang perlu memastikan bahwa kendaraan yang dioperasikan telah sesuai dengan batas dimensi dan muatan yang diperbolehkan.
Ilustrasi penindakan truk ODOL
kendaraan bak terbuka jenis non-dump truk memiliki ketentuan khusus terkait batasan dimensi, sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor KP.4413/AJ.307/DRJD/2020 tentang dimensi kendaraan untuk angkutan barang curah.
Sesuai ketentuan yang berlaku, dimensi bak muatan truk harus mengikuti batas maksimal yang telah ditetapkan oleh pemerintah, demi mencegah pelanggaran ODOL.
Adapun aturan dimensi dan muatan truk yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Lebar Maksimum Bak Muatan
- Sumbu Ganda: Tidak melebihi 50 mm dari ban terluar pada sumbu kedua/sumbu belakang.
- Sumbu Tunggal: Tidak melebihi lebar kabin + 50 mm pada sisi kiri dan kanan.
2. Panjang Maksimum Bak Muatan
- Jarak antara dinding bak belakang dan kabin:
a. Minimal 150 mm untuk kendaraan sumbu belakang tunggal
b. Minimal 200 mm untuk kendaraan sumbu belakang ganda atau lebih
- Dinding bak belakang tidak boleh melebihi ujung landasan bagian belakang kendaraan.
3. Tinggi Maksimum Bak Muatan Bagian Dalam
Tinggi dihitung dari dasar lantai bak muatan hingga tepi atas dinding bak.
- Konfigurasi 1.1 (sumbu depan & belakang tunggal):
- JBI maksimum: kurang dari 5.500 kg
- Tinggi bak maksimum: 550 mm
- Tambahan teralis: maksimal 450 mm
- Konfigurasi 1.2 (sumbu belakang ganda):
- JBI maksimum: kurang dari 8.500 kg
- Tinggi bak maksimum: 700 mm
- Tambahan teralis: maksimal 500 mm
- Konfigurasi 1.2 (sumbu belakang ganda):
- JBI maksimum: kurang dari 16.000 kg
- Tinggi bak maksimum: 850 mm
- Tambahan teralis: maksimal 450 mm
- Konfigurasi 1.22 (sumbu belakang ganda, ban ganda):
- JBI maksimum: kurang dari 24.000 kg
- Tinggi bak maksimum: 1.000 mm
- Tambahan teralis: maksimal 400 mm
- Konfigurasi 1.122 (sumbu depan dan belakang ganda):
- JBI maksimum: kurang dari 30.000 kg
- Tinggi bak maksimum: 1.100 mm
- Tambahan teralis: maksimal 400 mm
Perlu dicatat, teralis tambahan di sisi kanan dan kiri diperbolehkan, asalkan tidak melebihi batas maksimum yang telah ditentukan.
4. Tinggi Bak Muatan Bagian Dalam
- Diukur dari lantai bak hingga ke puncak dinding bak bagian atas.
Perlu dicatat, aturan ODOL bukan sekadar regulasi, melainkan langkah penting untuk melindungi sopir, pengguna jalan lain, dan keberlangsungan armada angkutan barang.
Dengan mematuhinya, keselamatan lalu lintas bisa lebih terjamin sekaligus mendukung terciptanya transportasi yang aman dan tertib.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.