AC Milan Penuh Teka-teki seperti Chelsea, Diminta Tiru Liverpool

Legenda Milan, Ruud Gullit, mengamati adanya kesamaan antara Rossoneri dan Chelsea. Kedua tim ini penuh dengan teka-teki.
Pria asal Belanda itu kemudian menyarankan agar AC Milan fokus pada identitas permainan yang jelas dan talenta muda.
Saat ini, Milan berada di luar zona Eropa, persisnya peringkat kesembilan di klasemen Serie A Liga Italia 2024-2025.
Il Rossoneri (Si Merah-Hitam) tertinggal enam poin dari Bologna yang menduduki posisi keempat.
Rossoneri baru saja meraih kemenangan dalam dua pertandingan liga terakhir. Tetapi, sebelum itu mereka mengalami kekalahan dalam tiga pertandingan berturut-turut.
Inkonsitensi Milan musim ini mengingatkan Ruud Gullit kepada tim lain yang juga pernah dibelanya, Chelsea.
Gullit menuturkan hal itu dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport.
"Ini mengingatkan saya pada Chelsea, tim lain yang saat ini menjadi teka-teki," ujarnya, dikutip dari Football Italia.
"Sejujurnya, saya belum memahami gaya permainan apa yang ingin diterapkan Milan. Saya rasa mereka belum menemukan arah yang tepat."
"Skuad mereka kuat di atas kertas, terutama setelah jendela transfer Januari. Kemenangan di Supercoppa tidak benar-benar memberikan kepercayaan diri kepada tim dan mereka belum menunjukkan perkembangan dibandingkan musim lalu."
Ruud Gullit menyebut Milan harus meniru langkah Paris Saint-Germain (PSG) yang musim ini tampil solid sebagai sebuah tim bersama sang pelatih, Luis Enrique.
"Lalu, bagaimana cara mereka membalikkan keadaan di masa depan?"
"Dengan melakukan seperti PSG. Hentikan membeli bintang, pekerjakan pelatih seperti Luis Enrique yang memiliki filosofi permainan brilian dan fokus pada akademi pemain muda," tegas Gullit.
"Liverpool adalah contoh lain. Mereka mengganti Klopp dengan pelatih lain yang memiliki gaya permainan serupa."
"Milan perlu menemukan kembali akar dan DNA mereka. Kesuksesan tidak bisa dibeli. Itu harus dikejar melalui kerja keras dan pilihan yang tepat," tutur Ruud Gullit menjelaskan.
Dalam musim Milan yang penuh gelombang, Tijjani Reijnders, tetap bisa tampil gemilang.
Gullit turut bahagai melihat kompatriotnya, Tijjani Reijnders, bisa bersinar di Milan.
"Dia luar biasa dalam beberapa musim terakhir," ungkap Gullit.
"Saya mengenalnya sejak dia bermain di AZ. Saya bangga dengan kemajuan yang telah dicapainya. Dia telah menjadi pemain kelas dunia, mencetak gol dan tampil konsisten di level tinggi," ucap Ruud Gullit yang mengantar Milan juara Piala Champions 1989 dan 1990.
Terdekat, Milan akan bertandang ke Napoli di Stadio Maradona pada hari Minggu (30/3/2025) atau Senin dini hari WIB.
Rossoneri sangat membutuhkan kemenangan untuk menjaga harapan berada di posisi empat besar.
Gagal lolos ke Liga Champions 2025-2026 pasti akan berdampak pada situasi keuangan Rossoneri.
"Itu akan menjadi bencana. Kembali ke jalur kemenangan akan sulit, tetapi mereka masih bisa melakukannya. Mereka harus memberikan segalanya," pungkas Gullit.