Nasi Liwet, Kuliner Asal Sukoharjo yang Jadi Tantangan Peserta MasterChef Indonesia 12

Hidangan khas ini bukan hanya menggoda selera, tetapi juga menyimpan nilai budaya dan sejarah yang kuat bagi masyarakat Solo dan sekitarnya.
Ciri khas utamanya terletak pada nasi gurih yang dimasak menggunakan santan, lalu disiram dengan kuah sayur labu siam. Penyajiannya pun tak kalah istimewa.
Nasi liwet biasanya disajikan di atas daun pisang yang dibentuk seperti pincuk, memberikan aroma alami dan sensasi makan yang lebih tradisional.
Pelengkapnya bisa berupa suwiran ayam, telur rebus, dan sambal goreng, yang semuanya berpadu menciptakan cita rasa yang khas dan menggugah selera.
Asal-usul nasi liwet
1. Berasal dari Sukoharjo
Awalnya, nasi liwet dijual sebagai makanan rumahan seperti kebanyakan kuliner lainnya. Namun, popularitasnya terus meningkat karena rasanya yang khas dan nikmat.
Seiring waktu, nasi liwet mulai dikenal luas dan menjadi salah satu menu andalan di Kota Solo. Bahkan, banyak pelaku usaha kuliner yang kini menjadikan nasi liwet sebagai menu utama dalam bisnis mereka.
2. Terinspirasi dari nasi samin
Menariknya, ada pula versi sejarah yang menyebutkan bahwa nasi liwet awalnya dibuat saat perayaan Maulid Nabi. Masyarakat kala itu terinspirasi dari nasi samin, makanan kesukaan Nabi Muhammad SAW.
Karena sulit mendapatkan minyak samin, mereka menggantinya dengan santan atau air kelapa, sehingga lahirlah nasi liwet dengan cita rasa lokal yang tetap menggugah selera.
Sebagai bentuk pengakuan atas eksistensinya, nasi liwet telah resmi ditetapkan sebagai ikon kuliner Kota Solo pada tanggal 19 Juni 2022 dalam sebuah agenda yang digelar di halaman Balai Kota Surakarta.
Salah satu yang terkenal adalah Nasi Liwet Yu Sani, yang terletak di Jalan Veteran, daerah Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon. Tempat ini dikenal dengan porsinya yang melimpah dan harga yang ramah di kantong.
Jadi, jika berkunjung ke Kota Solo, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi nasi liwet—sebuah sajian sederhana yang sarat rasa dan sejarah.