Terowongan Wilhelmina, Terowongan Terpanjang di Indonesia yang Tak Lagi Dilalui Kereta

Jalur kereta api Banjar - Pangandaran, masuk prioritas untuk bisa diaktifkan kembali.
Adapun jalur tersebut dulu merupakan bagian dari jalur KA Banjar - Cijulang dengan total panjang 82 kilometer (km).
Saat ini, jalur kereta Banjar - Pangandaran - Cijulang merupakan jalur mati. Kereta api berhenti beroperasi pada 3 Februari 1981.
Meski tak ada lagi kereta api yang melintas, masih ada jejak peninggalan perjalanan ular besi di jalur ini, salah satunya adalah Terowongan Wilhelmina.
Terowongan terpanjang di Indonesia
Terowongan Wilhelmina merupakan salah satu bukti kejayaan teknologi konstruksi pada masa kolonial Belanda di Indonesia.
Terowongan ini menyandang predikat sebagai terowongan terpanjang di Indonesia yang dibangun pada masa pemerintahan Belanda, dengan panjang mencapai 1.127,1 meter.
Terletak di Jalan Pantai Karapyak, Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Terowongan Wilhelmina menembus pegunungan yang tersusun dari batuan andesit yang sangat masif.
Proses pembuatannya membutuhkan teknologi tinggi dan pengerahan tenaga kerja yang besar, menjadikannya salah satu proyek infrastruktur paling ambisius pada masanya.
Nama "Wilhelmina" diambil dari nama Ratu Wilhelmina Helena Pauline Maria, penguasa Belanda yang memerintah dari tahun 1890 hingga 1948. Namun, masyarakat setempat saat ini lebih akrab menyebutnya dengan nama Terowongan Sumber.
Terowongan di jalur KA Banjar-Cijulang
Terowongan ini merupakan bagian dari jalur kereta api Banjar–Cijulang, lintasan yang membelah medan pegunungan dan lembah di wilayah selatan Jawa Barat.
Terowongan Wilhelmina.
Untuk mengatasi tantangan geografis yang berat, jalur ini dirancang dengan banyak belokan untuk menghindari tanjakan curam.
Namun, ketika belokan dianggap terlalu panjang dan tidak efisien, pilihan terbaik adalah membangun terowongan yang menembus pegunungan.
Pembangunan Terowongan Wilhelmina adalah salah satu solusi strategis untuk menghubungkan Kalipucang dan Lembah Parigi melalui jalur kereta api.
Dengan nilai historis dan arsitektur yang luar biasa, Terowongan Wilhelmina tidak hanya menjadi infrastruktur penting, tetapi juga merupakan warisan budaya yang layak dilestarikan.