Tren Scuba Diving di Surabaya, Simak Sertifikasi dan Daya Tariknya

Aktivitas scuba diving (menyelam) di Surabaya, Jawa Timur, tak lagi dianggap sebagai hobi eksklusif, meski tetap membutuhkan pelatihan dan sertifikasi.
Instruktur scuba diving perempuan di Jawa Timur, Fifin Maidarina menyampaikan soal tren tersebut. Sebab, sudah lebih dari satu dekade ia menjadi pendamping bagi siapa saja yang ingin mengenal dunia bawah laut.
“Tolok ukur kita melihat meningkatnya sertifikasi yang tidak berhenti dari tahun ke tahun. Karena salah satu syarat dalam diving ini kan sertifikasi, setelah memilikinya mereka bisa bebas jalan-jalan di bawah laut,” ujar Fifin kepada Kompas.com, Kamis (17/4/2025).
Dari kedalaman 18 meter hingga 40 meter
Fifin menuturkan, tak sedikit para pemula yang datang karena rasa penasaran, ingin tahu bagaimana rasanya di kedalaman.
Mereka juga ingin melihat kehidupan laut dari dekat sehingga tidak jarang kemudian jatuh cinta.
"Kalau pemula yang pada awalnya hanya untuk kebutuhan rekreasi atau senang-senang, kedalaman maksimal mencapai 18 meter. Itu sertifikasi sesi awal, ketika sudah beberapa kali melakukannya bisa melanjutkan ke kedalaman bisa mencapai 40 meter,” jelasnya.
Proses untuk menjadi penyelam bersertifikat pun tidak sekadar pelatihan teknis. Ada pelajaran tentang kesabaran, keberanian, dan menghargai kehidupan.
Pasalnya, peserta akan melewati tahap teori, latihan di kolam renang, serta uji keterampilan di laut terbuka.
Dari rasa penasaran hingga ikut komunitas
Salah satu instruktur Scuba Indonesia yang ada di Jawa Timur, Fifin Maidarina.
Panorama bawah laut yang sering berseliweran di media sosial menjadi salah satu pemicu utama tren menyelam, menurut Fifin.
“Salah satu faktor yang mendorong keinginan untuk diving adalah menikmati keindahan dan kesenangan, bisa melihat ikan secara langsung seperti ikan hiu, lihat terumbu karang, dan juga hunting foto,” tuturnya.
Keinginan untuk diving tidak hanya tumbuh di kalangan wisatawan pada umumnya, tapi juga merambah ke komunitas kampus.
Fifin mengatakan, banyak universitas di Surabaya yang saat ini memiliki komunitas diving sendiri.
“Diving menjadi aktivitas yang terus digemari dan meningkat potensinya, dari makin banyaknya yang ambil sertifikasi. Ternyata dari universitas banyak juga yang memiliki komunitas diving,” ucap Fifin yang aktif diving sejak 2014 lalu.
Diving tidak dibatasi usia, tapi..
Salah satu instruktur Scuba Indonesia yang ada di Jawa Timur, Fifin Maidarina saat mengeksplor keindahan bawah laut di Banyuwangi.
Fifin bercerita, di tempat pelatihannya, rentang usia muridnya pun beragam. Tak hanya orang dewasa, tapi juga menjelang remaja usia 11 tahun.
Ia menekankan, usia bukan satu-satunya ukuran kesiapan seseorang untuk diving. Sebab, yang terpenting adalah keselamatan dan kebersamaan sehingga scuba diving bukan aktivitas yang bisa dilakukan sendirian.
“Memang usia belajar banyak dari usia dini, tapi usia matang yang terus diving tidak berhenti juga banyak,” kata anggota Scubaworld Dive Center Surabaya ini.
“Waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan mulai dari 40 menit sampai satu jam, tergantung kondisi medan dan kedalaman. Dan yang terpenting adalah never dive alone (jangan menyelam sendirian),” sambungnya.