Ternyata Ini Alasan Motor Besar Indonesia Dianggap Lebih dari Sekadar Komunitas
Motor Besar Indonesia rayakan HUT ke-7 dengan ribuan bikers, digitalisasi, dan semangat persaudaraan.

Komunitas pecinta motor berkubikasi besar, Motor Besar Indonesia (MBI), merayakan hari jadinya yang ke-7 dalam sebuah perayaan akbar yang berlangsung di AB Steak, Senayan City, Jakarta. Ribuan bikers dari berbagai wilayah memadati lokasi, menandai semangat persaudaraan yang selama ini menjadi identitas komunitas tersebut.
Acara yang digelar meriah ini juga dihadiri berbagai tokoh penting, termasuk Ketua MPR RI sekaligus Ketua Dewan Majelis Kehormatan MBI, Dr. Bambang Soesatyo, hingga jajaran pendiri dan dewan penasihat MBI. Momentum ini menjadi simbol kesolidan organisasi yang telah berdiri sejak 13 Mei 2018, kini berkembang menjadi komunitas nasional dengan 1.500 anggota dari 16 wilayah.
“Perkumpulan ini tanpa kita sadari telah membantu banyak orang, termasuk mekanik, konveksi, pedagang motor, dan pengusaha pariwisata,” ujar Bamsoet dalam sambutannya. “Semoga persaudaraan yang dibangun selama ini mampu menjaga persatuan, solidaritas, dan terus menebar kebaikan.”
Sejarah Singkat MBI dan Pertumbuhannya
Didirikan oleh 13 founder di Jakarta, MBI mengusung semangat inklusivitas, tanpa memandang merek motor asalkan berkapasitas mesin di atas 400 cc. Sejak berdiri pada 13 Mei 2018, MBI berkembang menjadi komunitas besar yang tersebar di 16 wilayah di Indonesia, mulai dari Jakarta, Bali, Makassar, hingga Sumatera Barat.
MBI mencatat sejarah sebagai satu-satunya komunitas motor besar yang ikut mengawal kirab obor Asian Games dan Asian Paragames 2018. Selain itu, MBI juga sukses menggelar Pesta Rakyat Bikers Jakarta serta acara Empat Pilar MPR RI Bikers Jakarta yang memecahkan Rekor MURI.
Dengan rekam jejak itu, MBI telah menjadi entitas penting dalam dunia otomotif nasional, tak hanya sebagai komunitas hobi tapi juga sebagai penggerak roda ekonomi, terutama di sektor aftermarket, UMKM otomotif, dan destinasi wisata yang dilalui para biker saat touring.
Tokoh Nasional Berbaur Bersama Komunitas Bikers
Acara peringatan ulang tahun ke-7 ini semakin spesial dengan hadirnya para tokoh nasional yang mengenakan vest kebesaran MBI. Mereka antara lain Ketua Dewan Majelis Kehormatan MBI Bambang Soesatyo, Ketua Dewan Pembina Komjen Pol. (Purn) Arif Wachjunadi, hingga Duta Besar RI untuk Laos 2018–2023, Dr. Pratito Soeharyo.
Kehadiran para pemimpin nasional dan tokoh publik ini membuktikan bahwa MBI bukan sekadar komunitas hobi, tetapi menjadi wadah strategis yang menjembatani berbagai elemen bangsa dalam semangat kebersamaan dan cinta terhadap dunia otomotif.
Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pembina MBI mengingatkan pentingnya peran MBI sebagai pelopor keselamatan berkendara. MBI rutin mengadakan pelatihan safety riding di setiap wilayah, demi meningkatkan kesadaran dan disiplin di jalan raya.
Struktur Organisasi Baru, Semangat Baru
Dalam momen HUT ke-7 ini, Ketua Umum Haji Darus Raden Jayalalana memperkenalkan jajaran pengurus pusat periode 2024–2027. Ia didampingi oleh Bro Jaya sebagai Wakil Ketua Umum, Bro Fajar sebagai Sekjen, Bro Mirza sebagai Bendahara Umum, serta Bro Hangga sebagai Sekretaris Umum.
Selain itu, hadir juga Ketua-Ketua Bidang (Kabid) yang akan mengurus berbagai aspek organisasi: Bro Chandra (Humas), Bro Fery (Hukum), Bro Hendra (Keamanan), Bro Jovi (Sosial), Bro Adam (Kegiatan), Bro Nabil (Keorganisasian), Bro Jagat & Bro Ace (Bidang Usaha), dan Bro Fadli (Kesehatan).
Bro Haji Darus menegaskan bahwa pengurus baru siap membawa MBI menjadi komunitas yang inklusif, inovatif, dan berdaya sosial tinggi. "Kami akan terus menjaga semangat kebersamaan dan memperkuat peran MBI di masyarakat," tegasnya.
Fokus pada Digitalisasi dan Kolaborasi Strategis

Menjawab tantangan zaman, MBI kini mulai mengarahkan perhatiannya pada digitalisasi, khususnya dalam pengelolaan internal organisasi dan komunikasi antaranggota. Langkah ini penting mengingat banyaknya anggota muda dari generasi milenial dan Gen Z.
MBI juga membuka ruang kolaborasi dengan instansi pemerintah, Ikatan Motor Indonesia (IMI), serta komunitas otomotif lainnya. Kolaborasi ini akan difokuskan untuk program sosial, edukasi keselamatan berkendara, serta kegiatan touring nasional dan internasional.
Digitalisasi juga diharapkan dapat mempermudah pelaporan kegiatan wilayah, dokumentasi agenda, hingga pendaftaran keanggotaan baru secara efisien dan transparan.
Harapan dan Apresiasi untuk Masa Depan MBI
Bro Fajar, Sekretaris Jenderal sekaligus Ketua Pelaksana Anniversary VII, menyampaikan apresiasinya kepada lebih dari 1.500 tamu undangan yang hadir dari seluruh penjuru wilayah. “Acara ini berlangsung hikmat dan tertib, meski antusiasme bikers membuat kawasan Senayan City begitu padat,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat sekitar apabila acara tersebut sempat menyebabkan hambatan lalu lintas. “Kami sangat menghargai antusiasme komunitas lain yang hadir, dan berharap kegiatan ini menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi.
”Dengan berbagai pencapaian dan program ke depan, MBI diharapkan terus berkontribusi dalam memajukan ekosistem otomotif nasional serta menjadi komunitas motor besar yang dihormati, berbudaya, dan berperan aktif di masyarakat.