Bukan Kondisi Sepele, Menoragia Bisa Ganggu Kualitas Hidup Perempuan

Menoragia adalah kondisi ketika perempuan mengalami menstruasi lebih dari delapan hari dengan volume darah yang keluar melebihi 80 mililiter (ml) per siklus.
Dampak kondisi yang juga disebut sebagai perdarahan menstruasi berat (PMB) menurut Dr. dr. Achmad Kemal Harzif, Sp.OG, Subsp.FER cukup beragam.
“PMB dapat menyebabkan kecemasan, rasa malu, dan ketidaknyamanan,” tutur dia dalam acara diskusi media bertajuk “#KnowYourFlow, Kenali Perdarahan Haid Berat dan LNG IUS untuk Terapi PBM” di Jakarta Selatan, Senin (26/5/2025).
Sebanyak 47 persen perempuan percaya bahwa menoragia adalah bagian normal dari menstruasi, sedangkan 39 persen perempuan tidak menyadari bahwa ada pilihan pengobatan yang tersedia untuk menoragia.
“Berdasarkan data kumpulan secara global yang dilakukan tahun 2013, dengan beberapa negara seperti Australia, Argentina, Brasil, Kanada, Korea Selatan, Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara Eropa lainnya. Total peserta studi mencapai sekitar 6.179 perempuan,” tutur dia.
Dampak menoragia
1. Ganggu kualitas hidup
“Studi menemukan, sebanyak 6.210 perempuan atau 41,1 persen mengalami PMB. Dari kelompok perempuan yang mengalami PMB, studi juga mengungkap dampak signifikan terhadap kualitas hidup mereka,” terang Kemal.
Selanjutnya, 64 persen perempuan mengalami kelelahan, 42 persen merasakan sesak napas atau pingsan selama haid, dan 40 persen mengalami situasi yang memalukan terkait perdarahan.
2. Ganggu kesehatan
“Kalau sudah sampai sesak napas, pingsan, itu sudah rendah Hb-nya (hemoglobin). Gampang capek, kayak enggak ada energi,” kata Kemal.
Sebab, jantung berfungsi untuk menjaga aliran darah tetap bagus. Ketika harus bekerja secara ekstra, jantung bisa membesar atau lemah. Gagal jantung pun bisa terjadi.