Booking Tempat Kemah Dilarang di Gunung Rinjani

Pendaki atau trip organizer dilarang booking atau memesan tempat berkemah terlebih dahulu di Gunung Rinjani.
Sebab, area berkemah di Gunung Rinjani merupakan ruang publik yang bisa digunakan oleh siapa pun.
"Semua pendaki memiliki hak yang sama untuk menggunakan area camping (perkemahan), karena lokasi ini merupakan ruang publik yang bisa digunakan oleh siapa saja," kata Kepala Kelompok Kerja World Class Mountenering, Taman Nasional Gunung Rinjani, Budi Soesmardi saat Kompas.com hubungi pada Senin (2/6/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan usai menanggapi adanya salah seorang pendaki yang disuruh pindah area berkemah saat mendaki salah satu gunung di Indonesia, dengan alasan mendapati area perkemahan telah di-booking.
"Tadi kita sudah pasang tenda di sini, terus katanya udah dibooking, terus kita diusir, dari tenda yang sudah jadi, pindah ke sebelah sini," kata pendaki tersebut dalam unggahan video pendek oleh akun instagram @luluvitaaasa_, dikutip, Senin (2/6/2025).
Melihat hal ini, Budi menegaskan bahwa tidak ada regulasi yang mengatur terkait booking area berkemah di Gunung Rinjani.
Apabila ada yang mengatakan sudah booking area berkemah, atau mengklaim suatu area di kawasan Gunung Rinjani, sambungnya, maka hal tersebut dilakukan oleh oknum.
ILUSTRASI- Plawangan Sembalun Gunung Rinjani pada Malam Hari, Rabu (30/8/2023).
"Kalaupun ada yang booking atau klaim lokasi itu dilakukan oleh oknum yang khawatir tamunya enggak kebagian tempat mendirikan tenda," ujar Budi.
Budi mengatakan, apabila kejadian tersebut dialami oleh pendaki yang sedang mendaki di Gunung Rinjani, maka pendaki dapat melapor kepada petugas yang bersiaga di area pelawangan Sembalun atau di Resort Pendakian.
Terlebih, sekarang pendaki bisa merekam atau memotret ulah oknum pendaki atau trip organizer yang mem-booking area kemah, sehingga bisa dijadikan barang bukti saat melapor.