Fraksi Golkar Minta Rencana Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Ditinjau Kembali

Fraksi Golkar Minta Rencana Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Ditinjau Kembali

Fraksi Golkar mengkritisi wacana pemerintah yang ingin melakukan penulisan ulang sejarah Indonesia. Alasannya, tidak ada urgensi mendesak yang mewajibkan sejarah harus ditulis ulang.

"Penulisan sejarah dikaji dahulu urgensinya," kata Ketua Fraksi Golkar DPR Muhammad Sarmuji kepada wartawan, Selasa (17/6).

Sarmuji menegaskan sejarah yang ditulis hari ini akan menjadi sumber pembelajaran generasi masa depan. Oleh karenanya, dia mengingatkan agar penulisan ulang dilakukan dengan kehati-hatian dan objektivitas.

"Generasi masa depan akan memetik apa yang dituliskan oleh generasi saat ini. Terkait hal itu, kita mesti hati-hati dalam menulis sejarah," ujar Sarmuji.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar itu juga mempertanyakan apakah narasi sejarah saat ini memang banyak mengandung kesalahan atau sekadar ingin diubah perspektifnya. "Apakah memang sejarah yang ada sekarang itu banyak yang perlu diluruskan atau seperti apa," imbuhnya.

Lebih jauh, Sarmuji menyinggung kekhawatiran klasik, yaitu jangan sampai sejarah hanya menjadi milik pihak yang berkuasa. "Jangan sampai sejarah ditulis oleh pemenang itu terjadi," imbaunya

Oleh karenanya, Sarmuji mendorong agar jika penulisan ulang tetap dilakukan harus berdasarkan fakta yang valid dan tidak dimanipulasi agar benar-benar bermanfaat bagi generasi mendatang.

"Pengalaman pahit supaya tidak terulang. Pengalaman baik supaya bisa dinapaktilasi jejak sejarahnya," tandas legislator partai beringin itu. (Knu)