Tren Penurunan Penjualan Motor di Indonesia: Apa Penyebabnya?

pasar roda dua, Astra Honda Motor, kondisi ekonomi global, penjualan sepeda motor, Kondisi ekonomi global, Tren Penurunan Penjualan Motor di Indonesia: Apa Penyebabnya?

Sepanjang Januari hingga Mei 2025, pasar sepeda motor nasional menunjukkan tren penurunan, yakni menurun sekitar 2–3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Selama periode tersebut, atau dalam lima bulan pertama tahun ini, total penjualan motor tercatat sebanyak 2.595.303 unit.

Angka ini lebih rendah 2,4 persen dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu, yakni 2.659.896 unit, dengan selisih 64.593 unit.

pasar roda dua, Astra Honda Motor, kondisi ekonomi global, penjualan sepeda motor, Kondisi ekonomi global, Tren Penurunan Penjualan Motor di Indonesia: Apa Penyebabnya?

Modifikasi Honda BeAT X Kobo Anaeru

Penurunan paling tajam terjadi pada April 2025, ketika penjualan domestik hanya mencapai 406.691 unit.

Angka ini turun signifikan, yaitu 24,9 persen, dibandingkan dengan penjualan pada Maret 2025.

Namun, penjualan kembali naik sebesar 24,2 persen pada Mei 2025, mencapai 505.350 unit.

pasar roda dua, Astra Honda Motor, kondisi ekonomi global, penjualan sepeda motor, Kondisi ekonomi global, Tren Penurunan Penjualan Motor di Indonesia: Apa Penyebabnya?

Booth Astra Honda Motor di IIMS 2024

Sebagai pemain utama di pasar roda dua Indonesia, Astra Honda Motor (AHM) juga mengalami tren penurunan seiring dengan kondisi pasar.

Namun demikian, AHM tetap mempertahankan dominasinya sebagai penguasa pangsa pasar (market share) nasional.

Direktur Pemasaran AHM, Octavianus Dwi Putro, menjelaskan bahwa perlambatan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, terutama kondisi ekonomi global yang ikut melemahkan daya beli masyarakat.

pasar roda dua, Astra Honda Motor, kondisi ekonomi global, penjualan sepeda motor, Kondisi ekonomi global, Tren Penurunan Penjualan Motor di Indonesia: Apa Penyebabnya?

PT Astra Honda Motor (AHM) kembali menguji keterampilan teknisi pada ajang Astra Honda Motor Technical Skill Contest (AHM-TSC) 2024.

"Ada sedikit koreksi (nasional) turun atau lebih rendah 2,5 sampai 2,3 persen sampai Mei," kata Octa kepada Kompas.com saat ditemui di Cikarang, Bekasi, Rabu (18/6/2025).

"Koreksinya sebetulnya lebih karena beberapa faktor, karena situasi global juga memengaruhi daya beli. Kami berharap kestabilan pemerintah (Presiden) Prabowo akan membawa dampak lebih positif di semester dua," katanya.

Octa juga mengakui bahwa momen Lebaran 2025 pada Maret lalu sempat memberikan dorongan terhadap penjualan.

Namun, ia menegaskan bahwa dampak tersebut bersifat musiman.

“Kalau untuk Lebaran pasti ada dampaknya, tapi itu sesional di bulan tersebut. Tapi itu tidak akan berkepanjangan sepanjang tahun. Tetap kita mesti lihatnya bulan per bulan dan area per area," ungkapnya.

"Tapi yang terjadi adalah pergeseran pertumbuhan area, di mana pertumbuhan di luar Jawa mengalami pertumbuhan yang lebih baik," katanya.

"Sama kurang lebih (penurunan Honda dengan pasar) karena kami mempertahankan posisi market share,” ungkap Octa.

Sebagai informasi, sepanjang 2024, penjualan motor merek Honda mencapai 4,9 juta unit.

Honda menguasai 78 persen pangsa pasar dari total penjualan motor nasional yang mencapai 6.333.310 unit.