Mainan Anak Produksi Indonesia Masih Diminati Dunia, Peringkat ke-22 Dari 195 Negara

Industri mainan dalam negeri mencatat surplus net ekspor perdagangan internasional dalam lima tahun terakhir, dengan nilai ekspor pada tahun 2024 mencapai USD 610 juta atau Rp 10 triliun dengan kurs Rp 16.390.
"Artinya, di tengah disrupsi ekonomi dunia, industri manufaktur dalam negeri masih terbukti memiliki ketahanan dan daya saing yang kuat di level global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat (20/6).
Kinerja sektor industri mainan anak nasional mencatatkan surplus net ekspor dalam lima tahun terakhir dengan nilai ekspor pada tahun 2024 meningkat 13,8 persen jika dibandingkan pada tahun 2023. Adapun negara tujuan utamanya adalah Amerika Serikat lantaran termasuk dalam rantai pasok global.
Dalam catatan pihaknya pada 2020 surplus yang didapat dari sektor ini yakni USD 231 juta atau Rp 3,7 triliun, pada 2021 surplus USD 317 juta atau Rp 5,2 triliun, dan 2022 meraup untung USD 364 juta atau Rp 5,9 triliun.
Selanjutnya pada 2023 surplus USD 292 juta atau Rp 4,78 triliun, dan pada 2024 meraih surplus USD 317 juta atau Rp 5,2 triliun.
Negara tujuan ekspor terbesar untuk industri mainan anak nasional yaitu ke Amerika Serikat sebesar 48 persen dari total ekspor mainan anak Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan tujuan ke Inggris, Singapura, China, dan Jerman.
Jika ditilik lebih dalam, pada tahun 2024, produk mainan anak buatan Indonesia berkontribusi sebesar 2 persen atau senilai USD 289 jutaatau Rp 4,73 triliun dari total impor produk mainan Amerika Serikat dari dunia.
Jenis produk mainan anak nasional yang menjadi unggulan ekspor ke Amerika Serikat antara lain boneka, stuffed toys, mainan lainnya, mainan skala/model, dan mainan blok set.
“Hal ini mengindikasikan masih besarnya peluang ekspor Indonesia untuk penetrasi ke pasar domestik Amerika Serikat,” kata Menperin.
Adapun salah satu industri mainan anak nasional yang berhasil menembus ekspor ke Amerika Serikat serta beberapa negara tujuan lainnya, adalah PT Royal Regent Indonesia (RRI)yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah.
Perusahaan yang baru beroperasi secara penuh pada November 2023 ini, merupakan bagian dari Walden Toys Group Hong Kong.
PT RRI kembali mengekspor produk mainan sebanyak enam kontainer senilai 688.662 dolar AS atau setara dengan Rp 11 miliar.
Produk yang diekspor di antaranya yaitu kursi mainan anak, baju boneka, hingga traktor mainan.
Ekspor industri mainan anaknya ke dunia, Indonesia sebetulnya memiliki pangsa pasar ekspor industri mainan sebesar 0,48 persen atau menduduki peringkat ke-22 dari 195 negara.
Industri mainan anak nasional telah menyerap lebih dari 37 ribu tenaga kerja dengan jumlah total industri sebanyak 204 unit usaha pada tahun 2024. Usaha ini terdiri atas 124 industri besar dan sedang, 80 industri kecil, serta 10 sentra IKM mainan anak. (*)