Pelajar Indonesia di Dunia Desak Pemerintah Lakukan Tindakan Konkret Tolong Rakyat Gaza

Pemerintah RI untuk melakukan tindakan konkret dan tegas dalam meningkatkan diplomasi di kawasan Timur Tengah guna menekan Israel agar membuka pintu-pintu perbatasan Gaza.
Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPI Dunia) menyampaikan keprihatinan yang mendalam dan mengecam keras segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil Palestina.
PPI Dunia berpendapat, komunitas internasional belum memperlihatkan tindakan yang cukup berarti untuk menghentikan penderitaan di Gaza.
"Akses bagi bantuan kemanusiaan harus segera dibuka tanpa syarat,” kata Koordinator PPI Dunia Marhadi.
Tragedi di Gaza, kata ia, merupakan pelanggaran nyata terhadap prinsip-prinsip hak asasi manusia dan komunitas internasional tidak boleh menutup mata terhadap kejahatan kemanusiaan yang sedang berlangsung.
“Hak untuk hidup, untuk mendapatkan pelindungan, dan untuk mengakses kebutuhan dasar merupakan hak yang melekat pada setiap manusia, tanpa memandang latar belakang politik atau identitas identitas kebangsaan,” kata dia dalam keterangan tersebut.
PPI Dunia mengajak seluruh pelajar Indonesia di luar negeri dan komunitas global untuk menyuarakan solidaritas bagi Palestina, yang perlu diwujudkan dalam aksi nyata, baik melalui kampanye kesadaran publik maupun langkah diplomatik dan hukum internasional.
PPI Dunia adalah organisasi yang menaungi pelajar dan mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri.
Organisasi itu bertujuan untuk menyatukan, mempererat hubungan, dan memperluas jaringan antar pelajar Indonesia di lebih dari 60 negara.
Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini pada Sabtu (21/6) mendesak negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk memberikan dukungan nyata kepada para pengungsi Palestina.
“Saya ingin mengajukan seruan kepada OKI dan seluruh negara anggotanya. Saya mendesak Anda semua untuk bertindak, baik secara politik maupun finansial, agar para pengungsi Palestina bisa mendapatkan layanan dasar paling penting,” ujar Lazzarini dalam sesi ke-51 Dewan Menteri Luar Negeri OKI di Istanbul, Turki.
"Nyawa dan masa depan jutaan orang ada di tangan Anda semua," katanya.
Lazzarini memperingatkan bahwa dua juta warga Palestina di Jalur Gaza kini terancam kelaparan.
Kondisi keuangan UNRWA, juga telah mencapai titik kritis. Tanpa tambahan dana, lembaga ini akan kesulitan melanjutkan kegiatannya di wilayah itu.
Pada forum yang sama, Perwakilan Tinggi Aliansi Peradaban PBB Miguel Angel Moratinos menyatakan bahwa Islamofobia bukan sekadar prasangka, tetapi juga bentuk pelanggaran terhadap hak asasi manusia.