Perlambatan Penjualan Motor Listrik di Indonesia 2025

Penjualan motor listrik di Indonesia sepanjang 2025 mengalami perlambatan.
Penyebab utamanya adalah belum adanya kepastian mengenai kelanjutan program insentif dari pemerintah.
Meski sebelumnya disebut akan tetap berlanjut, hingga pertengahan Juni 2025, belum ada realisasi resmi di lapangan.
Keeway EV resmi meluncurkan dua model terbaru mereka, QL-2 dan QL-3 di ajang Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair Kemayoran 2025.
Steven Kenjtana Putra, Chief Executive Officer (CEO) Benelli Motor Indonesia (BMI), menilai pelaku industri dan konsumen memilih menunggu, yang pada akhirnya berdampak pada turunnya permintaan. “Motor listrik ini tinggal tunggu kebijakan pemerintah yang tegas. Sejak insentif disetop tahun lalu, ini sudah Juni mau bulan Juli semua tidak jelas. Jadi ini efeknya konsumen menunggu," kata Steven kepada Kompas.com, Senin (23/6/2025).
"Jadi kuncinya di pemerintah, kalau memang tidak ada lagi tegas bilang tidak ada insentif, jadi bisnis secara alami,” ujarnya.
Menurut Steven, dunia usaha membutuhkan kepastian untuk bisa menyusun strategi yang tepat dan menjaga kelangsungan bisnis.
Hingga kini, pemerintah masih memfinalisasi skema baru untuk subsidi motor listrik.
Nilai insentif sebesar Rp 7 juta per unit memang telah disetujui, tetapi mekanismenya kemungkinan berbeda dari sebelumnya.
Benelli Dong
Salah satu opsi yang sedang dibahas adalah diskon melalui skema Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP).
Namun, pelaksanaan kebijakan tersebut masih menunggu terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) sebagai dasar hukum.
“Saya orang bisnis (meski sudah setuju insentifnya) uangnya ada atau tidak. Makanya ini membuat stuck di roda dua. Kalau mobil berbeda karena sejak awal bukan insentif tapi keringanan pajak,” katanya.
Steven mengungkapkan bahwa ketidakpastian ini menjadi penyebab pasar roda dua listrik tidak bergerak. “Pemerintah jangan spill lagi, kalau mau bilang saja sudah tidak ada insentif, jadi konsumen juga alami,” ucapnya.
Empat motor baru Keeway EV di PEVS 2024
Steven menyebut hingga kini baik pelaku industri maupun konsumen masih bersikap menunggu kepastian dari pemerintah.
Sikap tersebut berdampak pada stagnasi pertumbuhan motor listrik di Tanah Air, meskipun tren kendaraan listrik secara global terus meningkat.
Padahal, pada tahun 2023 dan 2024, program subsidi motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit dinilai cukup berhasil.
Penjualan motor listrik saat itu bisa mencapai 60.000 hingga 70.000 unit per tahun.
Namun, tanpa kejelasan insentif di 2025, angka penjualan diperkirakan hanya setengahnya.