Top 8+ Fakta Hutan Amazon yang Dirating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia

Lokasi Hutan Amazon yang terletak di Brasil diserbu oleh warganet Indonesia yang memberikan rating bintang 1 di Google Maps.

Pantauan Kompas.com pada Senin (30/6/2025) menunjukkan kolom ulasan terbaru "Hutan Amazon" di Google Maps dipenuhi komentar negatif dari warganet Indonesia.

Salah satu akun bernama @Jar*** misalnya memberi bintang 1 dan menulis:

"Mau dijatuhkan bagaimana pun oleh siapapun, gunung Rinjani akan ttp tegak menunjukkan keanggunan dan keindahannya, tidak ada siapapun yg dpt menghentikan langkah kaki utk ttp mendaki".

Sementara itu akun @Marve*** memberi bintang 1 dan komentar:

"Jelek ga ada fasilitas saya nyari rumah makan ga ada saya nyari toilet ga ada saya nyari rumah ga ada. Malah saya ketemu Anaconda".

Aksi warganet Indonesi tersebut diduga sebagai balasan kepada warganet Brasil yang memberikan rating bintang 1 di Google Maps kepada Gunung Rinjani di Indonesia.

Warganet Brasil memberikan penilaian tersebut sebagai bentuk protes atas kematian Juliana Marins, pendaki perempuan asal Brasil setelah jatuh ke dalam jurang sedalam 600 meter di puncak Rinjani, Sabtu (21/6/2025).

Berikut fakta tentang hutan Amazon yang diserbu netizen Indonesia di Google Maps, mulai dari kekayaan biologisnya hingga masalah lingkungan yang tercipta akibat ledakan penduduk Brasil.

8 Fakta hutan Amazon dirating bintang 1

Hutan hujan Amazon.

1. 40 persen meliputi wilayah Brasil

Dikutip dari Britanica.com, hutan Amazon adalah hutan hujan tropis di wilayah cekungan drainase Sungai Amazon dan anak-anak Sungai Amazon di benua Amerika Selatan bagian Utara.

Hutan Amazon berada di area seluas 6.000.000 kilometer persegi yang meliputi 40 persen dari total wilayah negara Brasil.

2. Reservois biologis paling kaya di dunia

Hutan Amazon adalah daerah aliran sungai (DAS) terbesar di dunia dengan curah hujan, kelembaban, dan suhu yang tinggi.

Kondisi tersebut membuat hutan Amazon menjadi reservoir biologis paling kaya dan paling beragam di dunia, yang berisi jutaan spesies serangga, tumbuhan, burung, dan lain sebagainya.

Saking kaya dan beragamnya, ada banyak bentuk kehidupan di hutan Amazon yang belum tercatat oleh para ilmuwan.

Kondisi ini mendorong pertumbuhan wisata hutan Amazon, dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi bagi warga lokal Brasil.

3. Rumah hewan liar dan pepohonan tinggi

Anaconda Hijau Utara, ular terbesar di dunia yang ditemukan di hutan Amazon, panjangnya 7,9 meter.

Hutan Amazon dipenuhi vegetasi yang rimbun meliputi berbagai jenis pohon dengan tinggi menjulang, terutama kayu mahoni dan cedar Amazon yang dikenal berkualitas tinggi.

Ada beragam satwa liar yang membuat hutan Amazon memiliki reputasi yang terkenal di dunia, antara lain jaguar, tapir, rusa merah, juga spesies ular raksasa seperti boa dan anakonda.

4. Terdampak ledakan populasi Brasil

Pada abad ke-20, Brasil mengalami ledakan penduduk yang sebagian di antaranya memilih tinggal di wilayah hutan Amazon.

Warga Brasil membuka hutan Amazon untuk dijadikan pemukiman, lahan-lahan pertanian, dan mengintensifkan kegiatan penebangan kayu hingga penambangan sumber daya alam.

Meskipun aktivitas-aktivitas tersebut meningkatkan perekonomian waga, pembukaan lahan juga membuat ukuran hutan Amazon menyusut secara drastis, dan kemudian memunculkan beragam masalah khususnya terkait kerusakan ekosistem.

5. Pelestarian hutan melibatkan pihak internasional

Krisis lingkungan di hutan Amazon mendorong pemerintah Brasil untuk mulai menjalankan kebijakan perlindungan hutan Amazon sejak tahun 1990-an.

Mereka menggandeng berbagai organisasi internasional untuk mencegah praktek-praktek perambahan, eksploitasi, penggundulan, dan bentuk-bentuk kerusakan hutan lainnya.

6. Laju penyusutan hutan menurun

Meskipun area hutan Amazon masih terus menyusut, namun usaha-usaha pemerintah Brasil dan berbagai lembaga internasional mampu menurunkan laju penyusutan.

Pada tahun 1980-an hingga 1990-an, laju penyusutan terjadi di angka 0,4 persen per tahun, sedangkan tahun 2008 hingga 2016 menyusut menjadi 0,1-0,2 persen per tahun.

7. Sembilan negara di wilayah hutan Amazon

Sekelompok orang yang teridentifikasi sebagai suku Mashco Piro baru-baru ini tertangkap kamera keluar dari hutan Amazon di Peru

Usaha perlindungan hutan Amazon tidak hanya dilakukan pemerintah Brasil, tetapi juga pemerintahan negara lain yang teritorinya bersinggungan dengan hutan Amazon.

Ada total sembilan negara yang terletak atau berbatasan dengan hutan Amazon, antara lain Brasil, Kolombia, Peru, Venezuela, Ekuador, Bolivia, Guyana, Suriname, dan Guayana Prancis.

8. Rumah masyarakat adat yang masih terisolir

Hutan Amazon juga rumah bagi masyarakat adat yang berjumlah kurang lebih 9 persen dari total penduduk, termasuk 60 kelompok adat yang sebagian besar masih terisolir dari dunia luar, demikian dikutip dari laman Panda.org.