Mahasiswi UNS Diduga Akhiri Hidup di Bengawan Solo, Sempat Diteriaki Pengemudi Ojol

Jembatan Jurug, Sungai Bengawan Solo, BPBD Temanggung, BPBD Surakarta, mahasiswi UNS, Mahasiswi UNS bunuh diri, Mahasiswi UNS Diduga Akhiri Hidup di Bengawan Solo, Sempat Diteriaki Pengemudi Ojol, Motor dan Buku Harian Ditemukan di Lokasi Kejadian, Kesaksian Pengemudi Ojek Online, Proses Pencarian Korban oleh Tim SAR Gabungan, Kontak Bantuan

Seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) berinisial DSA diduga mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari Jembatan Jurug ke Sungai Bengawan Solo pada Selasa (1/7/2025) siang.

Dilansir dari Tribunnews, identitas korban diketahui berasal dari Temanggung, Jawa Tengah. Informasi ini dibenarkan oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surakarta.

“Identitas korban sudah diketahui, warga Temanggung. BPBD Temanggung sudah koordinasi dalam perjalanan ke Solo dengan pihak keluarga. Informasi yang diterima dari UNS,” ungkap Koordinator Lapangan BPBD Surakarta, Haryana, sebagaimana dilansir TribunSolo.com.

Motor dan Buku Harian Ditemukan di Lokasi Kejadian

Kuat dugaan bahwa korban melakukan tindakan mengakhiri hidup. Dugaan ini muncul berdasarkan temuan barang-barang pribadi yang ditinggalkan di lokasi kejadian, termasuk sepeda motor dan buku harian milik korban.

“Dari dugaannya mengarah ke situ (mengakhiri hidup). Karena ada buku harian yang ditinggal dari saksi pertama. Meninggalkan sepeda motor dan buku catatan harian,” jelas Haryana.

Kesaksian Pengemudi Ojek Online

Seorang pengemudi ojek online bernama Haryadi, yang kebetulan melintas di sekitar lokasi, mengaku melihat korban sesaat sebelum melompat dari jembatan.

"Saya sedang bawa customer dari Palur."

"Di tengah jembatan sekira 5 meter di depan saya, perempuan itu sudah berdiri di tuas jembatan."

"Sepertinya dia mau ancang-ancang melompat," ungkap Haryadi, dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (1/7/2025).

Ia mengatakan sempat berteriak untuk mencoba menghentikan korban, namun usahanya tidak berhasil.

"Di sekitar lokasi ada sepeda motor terparkir di tepian jembatan."

"Kemungkinan itu motor yang dikendarai perempuan itu."

"Dia saat itu mengenakan pakaian warna pink, berkerudung, dan masih muda," jelasnya.

Proses Pencarian Korban oleh Tim SAR Gabungan

Setelah laporan kejadian diterima, warga mulai memadati area Jembatan Jurug hingga menyebabkan kemacetan.

Sementara itu, tim pencarian dan penyelamatan segera dikerahkan ke lokasi.

Haryana menjelaskan bahwa pencarian melibatkan sejumlah petugas gabungan dari berbagai lembaga, termasuk penyelam dan perahu karet.

“Setelah dibuka Opsarnya yang turun ke lokasi SAR UNS dengan 1 LCR dengan 4 penyelam. BPBD Karanganyar dan BPBD Surakarta stand by di atas dengan 1 perahu,” tutur Haryana.

Ia juga menjelaskan bahwa upaya pencarian dilakukan hingga pukul 17.00 WIB.

“Ada juga BASARNAS dan SAR MTA masih stand by di atas. Operasi pada siang hari ini jam 5 ditutup. Titik datang di Jurug finish di Jembatan Ring Road,” lanjutnya.

Kontak Bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/  

Pembaca bisa menghubungi Nomor darurat 119. Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa, satu di antaranya adalah Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001.