3 Tantangan Kesejangan Digital di Indonesia, Perlu Tiru China dan India Agar Segera Maju

Indonesia diproyeksikan membutuhkan lebih dari 12 juta talenta digital pada 2030, namun masih kekurangan 2,7 juta. Kesenjangan ini bisa menghambat seluruh proses transformasi.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria mengatakan ada tiga tantangan utama dalam transformasi digital Indonesia yang harus segera diatasi untuk bisa menjadi negara yang berdaulat digital.
Tantangan ittu di antaranya:
- Kesenjangan infrastruktur digital
- Ancaman serangan siber
- Defisit talenta digital.
Ia mengatakan, pengembangan talenta digital menjadi hal yang sangat penting untuk menuju kedaulatan digital Indonesia.
Ia yakin jika Sumber Daya Manusia-nya berkualitas, maka keterbatasan infrastruktur bisa ditaklukkan untuk membuat inovasi-inovasi dalam kemajuan teknologi digital.
"Sekali lagi talenta digital ini menurut saya proyek nomor satu, infrastruktur itu mungkin bisa terbatas," katanya.
Kunci untuk hadapi tantangan itu, kata ia, orangnya harus kreatif dan bisa taklukkan keterbatasan itu.
"China membuktikan itu dengan keterbatasan, begitu juga India juga dengan talenta-talenta yang baik mereka bisa lebih maju dalam adopsi teknologi digital ini,” tutur Nezar.
Nezar mengingatkan, transformasi digital tidak boleh dilihat secara sektoral, melainkan sebagai ekosistem yang saling terkait dari keamanan, ekonomi, pendidikan, hingga perlindungan nilai lokal. (*)