Apa Itu BRICS? Ini Profil, Anggota, dan Alasan Indonesia Bergabung

Indonesia, BRICS, Rio de Janeiro, Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, rusia, india, brasil, KTT BRICS, KTT BRICS 2025, brics singkatan dari, brics members, brics itu apa, anggota brics 2025, Apa Itu BRICS? Ini Profil, Anggota, dan Alasan Indonesia Bergabung

Indonesia diwakili Presiden Prabowo Subianto datang sebagai anggota tetap untuk pertama kalinya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025.

Agenda tersebut digelar di Museum Seni Modern Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu (6/7/2025) waktu setempat.

Indonesia telah resmi menjadi anggota BRICS sejak Senin (6/1/2025).

Lantas, apa itu BRICS, dan siapa saja negara-negara anggotanya?

Berikut penjelasannya, juga alasan mengapa Indonesia memilih untuk bergabung bersama BRICS.

Profil BRICS

Indonesia, BRICS, Rio de Janeiro, Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, rusia, india, brasil, KTT BRICS, KTT BRICS 2025, brics singkatan dari, brics members, brics itu apa, anggota brics 2025, Apa Itu BRICS? Ini Profil, Anggota, dan Alasan Indonesia Bergabung

Pembukaan sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-17 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (6/7/2025).

Dikutip dari laman resminya, Senin (7/7/2025), BRICS adalah organisasi pemerintahan antar-negara yang berfungsi sebagai forum koordinasi politik dan diplomatik bagi negara-negara di belahan bumi selatan.

Tujuan dibentuknya BRICS adalah untuk memperkuat kerja sama ekonomi, politik, dan sosial di antara para anggotanya.

BRICS juga difungsikan untuk meningkatkan pengaruh negara-negara di belahan bumi selatan dalam tata kelola internasional.

Organisasi yang kini diketuai Brasil ini berusaha untuk meningkatkan legitimasi, kesetaraan, partisipasi, dan efisiensi lembaga-lembaga global seperti PBB, IMF, Bank Dunia dan Organisasi Perdagangan Dunia.

Selain itu, BRICS juga mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutkan, serta membantu mempromosikan inklusi sosial.

Daftar negara-negara anggota BRICS

Indonesia, BRICS, Rio de Janeiro, Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, rusia, india, brasil, KTT BRICS, KTT BRICS 2025, brics singkatan dari, brics members, brics itu apa, anggota brics 2025, Apa Itu BRICS? Ini Profil, Anggota, dan Alasan Indonesia Bergabung

Para pemimpin negara anggota BRICS foto bersama pada Minggu (7/7/2025). KTT BRICS digelar di Museum Seni Modern (MAM), Rio de Janeiro, Minggu (6/7/2025).

BRICS berawal dari istilah "BRIC" yang dicetuskan mantan ekonom bank investasi Goldman Sachs, Jim O'Neill, saat ia menyoroti pertumbuhan ekonomi Brasil, Rusia, India, dan China pada 2001.

BRIC lalu dibentuk sebagai forum kerja sama atas inisiatif pemerintahan keempat negara yang huruf depannya menjadi akronim BRIC itu.

Rapat pertama BRIC di tingkat menteri luar negeri dilangsungkan pada 2006, di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.

Sementara itu, KTT pertama BRIC yang dihadiri kepala negara anggota diadakan pada tahun 2009 di Kota Ekaterinburg, Rusia.

Nama BRIC berubah menjadi BRICS ketika Afrika Selatan bergabung ke organisasi tersebut pada tahun 2011.

Seiring berjalanny waktu, jumlah anggota BRICS terus bertambah dan kini totalnya mencapai 11 negara.

11 negara anggota BRICS antara lain:

  1. Brasil
  2. Rusia
  3. India
  4. China
  5. Afrika Selatan
  6. Mesir
  7. Ethiopia
  8. Indonesia
  9. Iran
  10. Arab Saudi
  11. Uni Emirat Arab

Pada KTT Kazan 2024, BRICS menyetujui penambahan katagori negara mitra, dan berikut daftarnya:

  1. Belarus
  2. Bolivia
  3. Kuba
  4. Kazakhstan
  5. Malaysia
  6. Nigeria
  7. Thailand
  8. Uganda
  9. Uzbekistan

Kemudian, dalam kapasitasnya sebagai ketua BRICS sementara, pemerintah Brasil mengumumkan Vietnam sebagai negara mitra BRICS yang kesepuluh.

Alasan Indonesia bergabung ke BRICS

Menteri Luar Negeri Sugiono mengungkapkan bergabungnya Indonesia ke BRICS menunjukkan semakin pentingnya posisi Indonesia.

"Dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan, para anggota BRICS sepakat untuk menerima Indonesia sebagai anggota penuh. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia dipandang sebagai negara penting dalam tatanan global,” ungkapnya di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, dikutip dari , Jumat (10/1/2025).

Sugiono menambahkan, keputusan Indonesia bergabung ke BRICS sempat diragukan beberapa pihak karena dianggap menyimpang dari prinsip politik bebas aktif.

Namun pemerintah menegaskan bergabungnya Indonesia ke BRICS justru implementasi nyata dari politik bebas aktif.

“Keputusan ini bukan hasil kerja semalam, melainkan buah dari kiprah, konsistensi, dan keteguhan diplomasi Indonesia," kata Sugiono.

"Sebagai anggota BRICS, Indonesia akan menjembatani kepentingan negara-negara berkembang, khususnya di kawasan Indo-Pasifik, serta berkontribusi dalam meredakan persaingan geo-ekonomi dan geopolitik,” imbuhnya.