Marina Budiman, Dewi Kam, perempuan terkaya di Indonesia, orang terkaya di indonesia 2025, marina budiman, marina budiman profil, dewi kam forbes, Profil Marina Budiman dan Dewi Kam, Dua Perempuan Terkaya di Indonesia

Forbes kembali memperbaharui daftar orang terkaya di dunia pada Juli 2025, termasuk peringkat orang terkaya di Indonesia.

Forbes adalah majalah bisnis asal Amerika Serikat yang dikenal karena daftar-daftarnya yang berisi tokoh-tokoh berpengaruh, orang terkaya, serta perusahaan-perusahaan besar di dunia.

"The Real Time Billionaires List Forbes" melacak fluktuasi atau naik-turunnya kekayaan para konglomerat di dunia setiap harinya.

Platform tersebut berisi nama-nama yang telah dikonfirmasi sebagai miliarder, dan peringkatnya terus diperbaharui berdasarkan nilai kekayaan bersih dan nilai kepemilikan publik.

Nilai kekayaan bersih individu sebagian besar terkait dengan perusahaan swasta yang akan diperbaharui datanya setiap hari.

Sedangkan nilai kepemilikan publik diperbaharui setiap 5 menit, atau saat pasar saham sedang dibuka, dengan jeda waktu 15 menit untuk harga saham.

Menurut data Forbes saat diakses pada Kamis (10/7/2025), orang terkaya di Indonesia adalah Low Tuck Kwong.

Pendiri PT Bayar Resources Tbk yang bergerak di bidang pertambangan batu bara itu memiliki kekayaan sebesar 27,3 miliar dollar AS.

Selain Low Tuck Kwong, ada nama-nama yang sudah tidak asing di dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia.

Misalnya Hartono bersaudara, konglomerat bisnis tembakau di Indonesia, yang menempati posisi kedua dan ketiga.

Menariknya, dari daftar 10 orang terkaya di Indonesia tersebut, ada dua nama perempuan.

Mereka adalah Marina Budiman di posisi kedelapan, dan Dewi Kam di posisi kesembilan.

Marina memiliki nilai kekayaan sebesar 4,9 miliar dollar AS, dan otomatis menjadi perempuan terkaya di Indonesia.

Sedangkan Dewi Kam menjadi perempuan terkaya kedua di Indonesia, dengan nilai kekayaan sebesar 4,8 miliar dollar AS.

Lantas, siapakah Marina Budiman dan Dewi Kam itu?

Profil Marina Budiman, perempuan terkaya di Indonesia

Marina Budiman lahir pada 1961 dan mengenyam pendidikan di bidang ekonomi dan keuangan di University of Toronto, Kanada.

Marina Budiman adalah salah satu pendiri dan presiden komisaris PT DCII Indonesia, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pusat data.

Marina mendirikan PT DCII pada tahun 2011 bersama Otto Toto Sugiri dan Han Arming Hanafia.

Dilansir dari laman resminya, DCII adalah pusat data Tier-IV pertama di Asia Tenggara yang berlokasi di tiga tempat: Cibitung, Karawang, dan Jakarta.

DCII melantai di bursa saham sejak tahun 2021 silam dengan harga penawaran awal Rp 420 per sahamnya.

Sebelum DCII, Marina pernah bekerja di Bank Bali bersama Otto Toto Sugiri pada tahun 1985.

Marina lalu bergabung dengan perusahaan teknologi bernama Sigma Cipta Caraka pada 1989.

Pada 1994 Marina sempat mendirikan Indonet, penyedia layanan internet pertama di Indonesia.

Marina dan rekan pendiri Indonet lain kemudian memutuskan untuk menjual sahamnya pada 2023.

Profil Dewi Kam, perempuan terkaya kedua di Indonesia

Marina Budiman, Dewi Kam, perempuan terkaya di Indonesia, orang terkaya di indonesia 2025, marina budiman, marina budiman profil, dewi kam forbes, Profil Marina Budiman dan Dewi Kam, Dua Perempuan Terkaya di Indonesia

Dewi Kam (kedua kiri) saat Penandatanganan Facility Agrement Proyek IPP PLTU Cilacap Eskpansi (1x614 MW) antara China Development Bank Corporation dan PT Sumber Segara Primadaya.

Dewi Kam mendapatkan sebagaian besar kekayaannya dari kepemilikan saham di perusahaan tambang batu bara Indonesia, PT Bayan Resources Tbk.

PT Bayan Resources Tbk tercatat sebagai salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia berdasarkan volume penjualannya.

Nilai saham Bayan Resources pernah naik tiga kali lipat pada 2022 di tengah krisis energi global.

Dewi Kam juga memiliki saham di bidang konstruksi dan operasional pembangkit listrik.

Dilansir dari , Senin (24/7/2023), Dewi menjalankan bisnis pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jenepoto di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Dewi Kam juga terlibat dalam proyek PLTU Cilacap di Desa Karangkandri, Kecamatan Kesugihan, Cilacap.

Proyek-proyek tersebut dijalankan salah satunya melalui PT Sumber Energi Sakti Prima, perusahaan yang didirikan Dewi Kam dan Richard Jassin.