Mobil Terlaris 2025: Inilah 10 Merek Paling Laku di Indonesia

BYD M6
BYD M6

 Pasar mobil Indonesia memasuki semester pertama 2025 dengan tantangan berat. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan wholesales (dari pabrik ke diler) tercatat sebanyak 374.740 unit, turun 8,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 410.020 unit.

Sementara itu, penjualan retail (ke konsumen akhir) juga terkoreksi, dari 432.453 unit pada Januari–Juni 2024 menjadi 390.647 unit tahun ini.

Meski pasar melemah, persaingan antar merek justru semakin menarik. Beberapa pemain lama tetap kuat, sementara pemain baru mulai menantang dominasi lama — terutama dari segmen kendaraan listrik.

Sebagai pemimpin pasar, Toyota masih bertahan di posisi teratas dengan penjualan retail mencapai lebih dari 126 ribu unit. Meski mengalami penurunan dibanding tahun lalu, posisinya belum tergoyahkan. Produk andalan seperti Avanza, Innova, dan Raize tetap menjadi tulang punggung penjualan Toyota di berbagai segmen.

Daihatsu dan Honda menyusul di posisi kedua dan ketiga, masing-masing dengan penjualan lebih dari 66 ribu dan 36 ribu unit secara retail. Meskipun sama-sama mengalami sedikit penurunan, keduanya masih konsisten mempertahankan volume di tengah pasar yang melesu.

Dilihat VIVA Otomotif Jumat 11 Juli 2025, kejutan besar datang dari BYD, merek kendaraan listrik asal Tiongkok. Dalam waktu relatif singkat, BYD berhasil mencatat retail sales sebanyak 13.705 unit, menempatkannya di atas Hyundai, Isuzu, Wuling, bahkan Chery.

Angka wholesales BYD juga tak kalah impresif, mencapai 12.496 unit, menandakan distribusi yang kuat dan permintaan pasar yang tinggi.

Capaian ini menjadikan BYD sebagai pendatang baru paling agresif di pasar otomotif nasional. Produk-produk seperti Dolphin dan Seal tampaknya mendapat respons positif, terutama dari konsumen yang mulai terbuka terhadap mobil listrik berperforma tinggi dan berteknologi canggih.

Selain BYD, merek-merek Tiongkok lain seperti Chery dan Wuling juga masih mencatat angka yang solid. Chery membukukan penjualan retail lebih dari 8 ribu unit — naik drastis dibanding tahun sebelumnya yang hanya sekitar dua ribuan unit.

Sementara Wuling, meskipun sedikit terkoreksi, tetap berada di kisaran 8 ribuan unit dan menunjukkan stabilitas sebagai pelopor mobil listrik di Tanah Air.

Di sisi lain, Hyundai mencatat penjualan retail sekitar 11.500 unit, sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Dengan lineup seperti Stargazer dan Ioniq 5, Hyundai tetap mempertahankan posisi penting di pasar elektrifikasi dan MPV.

Kehadiran BYD dengan penetrasi secepat ini menandakan bahwa pasar mobil Indonesia mulai memasuki babak baru. Konsumen kini tak lagi terpaku pada merek Jepang semata, tetapi mulai memberi ruang bagi pemain baru — terutama yang menawarkan mobil listrik dengan teknologi mutakhir.

Wholesales (Januari–Juni 2025)

1. Toyota – 114.645 unit

2. Daihatsu – 66.646 unit

3. Honda – 36.115 unit

4. Mitsubishi Motors – 31.881 unit

5. Suzuki – 27.889 unit

6. BYD – 12.496 unit

7. Mitsubishi Fuso – 11.665 unit

8. Hyundai – 11.428 unit

9. Isuzu – 9.428 unit

10. Chery – 8.226 unit

Retail Sales (Januari–Juni 2025)

1. Toyota – 126.893 unit

2. Daihatsu – 66.119 unit

3. Honda – 36.733 unit

4. Mitsubishi Motors – 32.185 unit

5. Suzuki – 27.446 unit

6. BYD – 13.705 unit

7. Hyundai – 11.561 unit

8. Mitsubishi Fuso – 11.662 unit

9. Isuzu – 9.431 unit

10. Chery – 8.258 unit

Halaman Selanjutnya
Capaian ini menjadikan BYD sebagai pendatang baru paling agresif di pasar otomotif nasional. Produk-produk seperti Dolphin dan Seal tampaknya mendapat respons positif, terutama dari konsumen yang mulai terbuka terhadap mobil listrik berperforma tinggi dan berteknologi canggih.
Halaman Selanjutnya