[HOAKS atau FAKTA]: WNI Jadi Korban Perdagangan Manusia, Indonesia Kobarkan Bendera Perang lawan Myanmar

[HOAKS atau FAKTA]: WNI Jadi Korban Perdagangan Manusia, Indonesia Kobarkan Bendera Perang lawan Myanmar

Indonesia dikabarkan menyatakan perang melawan Myanmar. Perang ini dikabarkan karena adanya kebijakan pemerintahan Myanmar yang enggan membantu membebaskan WNI yang jadi korban perdagangan manusia.

Informasi ini diunggah akun Facebook 'Mila Nurarafah'. Akun ini juga menyinggung sosok Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.

Unggahan tersebut telah dibagikan 919 kali, serta mendapat lebih dari 40 ribu tanda suka dan 3.300 komentar.

NARASI

“OPERASI MILITER INDONESIA MENYATAKAN PERANG MELAWAN MYANMAR PERNYATAAN SUPMI DASCO WAKIL KETUA DPR RI. JIKA DIPLOMASI GAGAL DENGAN MYANMAR MENYELAMATKAN WNI DARI PERAKTEK PERDAGANGAN MANUSIA, DAN MYANMAR TETAP TDK MAU MEMBANTU MEMBEBASKAN WNI YG DI SANDRA, INDONESIA SECARA TEGAS MENYATAKAN PERANG DENGAN MYANMAR.”

FAKTA

Ternyata, informasi yang beredar tersebut adalah hoaks. Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci 'Indonesia menyatakan perang melawan Myanmar' ke mesin pencarian Google.

Penelusuran teratas mengarah ke pemberitaan tempo.com berjudul 'Dasco Dorong Diplomasi Militer untuk Bebaskan WNI di Myanmar'.

Dalam berita yang tayang pada 4 Juli 2025 itu, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan pandangannya untuk membebaskan warga Indonesia yang ditahan di Myanmar.

Ia mendorong dilakukannya operasi militer selain perang (OMSP) apabila upaya diplomasi Kementerian Luar Negeri gagal.

“Yang dimaksud adalah operasi diplomasi militer. Karena di Myanmar itu dikuasai junta militer, sehingga kemungkinan diplomasi militer ke militer bisa lebih nyambung. Dan itu bisa dilakukan,” ujar Dasco.

KESIMPULAN

Faktanya, parlemen Indonesia mendorong dilakukannya operasi militer selain perang (OMSP) atau diplomasi militer apabila upaya diplomasi Kementerian Luar Negeri gagal.

Unggahan berisi klaim “Indonesia menyatakan perang lawan Myanmar” adalah konten yang menyesatkan. (Knu)