Sebelum Tewas, Diplomat ADP dan Keluarga Sudah Siap Pindah ke Helsinki

Kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP, hingga kini masih menyisakan tanda tanya besar.
Namun, di balik peristiwa tragis itu, terungkap fakta bahwa ADP dan keluarganya sebenarnya sudah bersiap penuh untuk memulai babak baru kehidupan di Helsinki, Finlandia.
Menurut keterangan kakak ipar ADP, Meta Bagus, keluarga almarhum telah menyiapkan hampir segalanya untuk penempatan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Helsinki.
“Kalau menyisakan kendaraan di sini gak ada yang pakai. Makanya sama almarhum dijual semua, bisa dibilang persiapan itu hampir 100 persen tinggal berangkat,” ungkap Meta.
Komunikasi Terakhir, Persiapan Hampir Rampung
Meta menceritakan komunikasi terakhir antara ADP dan sang istri, Pita, terjadi saat sang diplomat tengah berbelanja baju di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta.
Saat itu, ADP sempat bercanda, “Wah enak ya kalau masih ada mobil bisa langsung pulang gak perlu antre taksi,” karena seluruh kendaraan mereka memang sudah dijual untuk persiapan tugas luar negeri.
Tak hanya soal kendaraan, anak-anak pasangan ini juga sudah berhenti sekolah.
“Sekarang anak-anak enggak ada sekolah, sudah keluar. Iya (mau ikut ke Helsinki), enggak sekolah sudah enggak sudah punya sekolah di sini sudah persiapan pindah,” ujar Meta.
Rencananya, ini akan menjadi kali pertama keluarga mereka berangkat bersama untuk penugasan, berbeda dari sebelumnya saat ADP berangkat lebih dulu dan keluarga menyusul.
Misteri Kematian ADP
Tragedi terjadi pada Selasa pagi (8/7/2025) ketika ADP ditemukan tak bernyawa di kamar indekosnya di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
Kondisi tubuhnya memunculkan tanda tanya dengan kepala terlilit lakban dan tubuh tertutup selimut.
Namun, polisi menyatakan tidak ada tanda kekerasan maupun barang yang hilang dari lokasi kejadian.
Sidik jari ADP ditemukan pada lakban, tapi hingga kini penyidik belum bisa memastikan apakah ia memasangnya sendiri atau ada campur tangan pihak lain.
Rekaman CCTV menambah misteri dalam kematian ADP karena penjaga kos terlihat mondar-mandir di depan kamar sambil berbicara lewat speaker telepon, bahkan sempat menoleh ke arah kamar korban sebelum pergi.
Publik Menunggu Jawaban
Kematian ADP yang dikenal sebagai diplomat berdedikasi asal Sleman, lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), menuai perhatian luas.
Tagar #JusticeForDaru menggema di media sosial, mendesak kejelasan dari pihak berwenang.
Saat ini, pihak keluarga dan publik masih menunggu hasil penyelidikan resmi, termasuk hasil otopsi, untuk mengungkap penyebab pasti kematian tidak wajar diplomat Kemlu itu.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul .