Target Transaksi Astra Financial di GIIAS 2025 Capai Rp 2,4 Triliun

 Meski penurunan penjualan kendaraan tengah terjadi, Astra Financial tetap hadir di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Mereka bahkan masih menjadi platinum sponsor utama dalam penyelenggaraan kali ini.

Bahkan mereka mengaku tetap optimis untuk meraih nilai transaksi tinggi khususnya pada ajang GIIAS 2025 yang diselenggakan mulai pekan.

“Target kami adalah mendapatkan 7.000 SPK selama GIIAS 2025. Sementara untuk target nilai transaksi, di Tangerang sendiri harapannya bisa sama seperti tahun lalu yaitu Rp 2,4 triliun,” ungkap Tan Chian Hok, Project Director Astra Financial GIIAS 2025 (16/07)

Ia mengungkap bahwa penurunan penjualan mobil yang belakangan ini diperkirakan bakal masih terasa saat GIIAS 2025. Sehingga target sama seperti tahun lalu adalah pencapaian paling masuk akal.

Astra Financial di GIIAS 2022

“Tapi tahun lalu kami hanya hadir di dua GIIAS yaitu Tangerang dan Surabaya sementara sekarang ditambah Bandung serta Semarang. Sehingga target total transaksi secara keseluruhan dari empat event adalah Rp 2,9 triliun,” tambahnya kemudian.

Ia pun mengungkap bahwa meski penjualan mobil di Indonesia tengah mengalami tekanan, industri masih memiliki kesempatan untuk setidaknya bertahan. Terlebih penjualan kendaraan listrik sekarang cukup tinggi.

“Dari yang saya dengar, produk-produk EV masih akan sangat banyak dan masif. Sekarang saja mungkin populasinya sudah mencapai 10 persen,” tambahnya kemudian.

Diikuti Beragam Merek Kendaraan

Perlu diketahui bahwa GIIAS 2025 kembali diselenggarakan di ICE BSD pada 24 Juli hingga 3 Agustus 2025. Pameran tersebut akan diikuti oleh puluhan merek mobil dan motor yang menampilkan beragam produk baru.

Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo bahkan mengungkap bahwa GIIAS 2025 akan menjadi pameran otomotif terlengkap di dunia. Pasalnya event diikuti banyak merek dari berbagai negara.

GIIAS 2025

“Saya melihat langsung pameran otomotif di luar negeri, tidak selengkap di Indonesia. Karena di sini ada merek Cina, Jepang, Korea, Vietnam dan juga benua Eropa,” ungkapnya beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, berbagai perusahaan dari industri pendukung pun juga dipastikan bakal ikut serta. Kehadiran mereka diharapkan memudahkan pengunjung yang ingin melakukan modifikasi kendaraan.