4 Manfaat Ayah Mengantar Anak ke Sekolah, Tak Cuma Antar-Jemput
Mengantar anak sekolah sering dianggap sebagai rutinitas biasa, bahkan kerap dilimpahkan sepenuhnya kepada ibu atau pihak sekolah (penjemputan).
Padahal, menurut psikolog keluarga Sukmadiarti Perangin-angin, M.Psi, momen tersebut justru menyimpan banyak manfaat. Tak hanya bagi anak, tapi juga bagi ayah.
“Ketika ayah ikut mengantar anak ke sekolah, itu bukan sekadar antar-jemput. Itu adalah bentuk keterlibatan nyata dalam pengasuhan yang berdampak jangka panjang,” ujar Sukmadiarti kepada Kompas.com, Selasa (15/7/2025).
Dengan mengantar anak ke sekolah, sosok ayah akan mengetahui perkembangan buah hatinya dari waktu ke waktu. Berikut beberapa manfaat mengantar anak sekolah bagi ayah menurut Sukmadiarti.
Manfaat ayah mengantar anak ke sekolah
1. Membangun kedekatan emosional
Tak sekadar antar-jemput, ini manfaat emosional dan psikologis ketika ayah mengantar anak ke sekolah menurut psikolog.
Mengantar anak setiap pagi memberi ayah kesempatan untuk menjalin komunikasi ringan, menyemangati anak, dan membangun koneksi emosional yang kuat.
“Momen di dalam mobil atau di perjalanan bisa jadi ruang intim untuk ngobrol santai, bertukar cerita, atau bahkan menenangkan anak yang cemas,” kata Sukmadiarti.
2. Menyadari perkembangan anak
Tak sekadar antar-jemput, ini manfaat emosional dan psikologis ketika ayah mengantar anak ke sekolah menurut psikolog.
Dengan terlibat secara rutin, ayah menjadi lebih sadar terhadap perubahan anak, baik secara fisik, emosi, maupun sosial. Momen ini memperlihatkan secara langsung bagaimana anak tumbuh dari hari ke hari.
“Ada ayah yang baru tersadar anaknya sudah besar ketika mengantarnya ke sekolah. Keterlibatan semacam ini memperkuat kesadaran diri sebagai orang tua,” tambahnya.
3. Menumbuhkan empati dan rasa syukur
Tak sekadar antar-jemput, ini manfaat emosional dan psikologis ketika ayah mengantar anak ke sekolah menurut psikolog.
Menurut Sukmadiarti, banyak ayah yang merasa haru atau bangga saat mengantar anak, terutama ketika menyadari betapa cepatnya waktu berlalu.
“Momen sederhana ini sering kali justru menumbuhkan rasa syukur. Ayah bisa ikut merasakan dunia anak dan menjadi bagian dari fase penting pertumbuhannya,” ujarnya.
4. Menjadi role model positif
Tak sekadar antar-jemput, ini manfaat emosional dan psikologis ketika ayah mengantar anak ke sekolah menurut psikolog.
Saat anak melihat ayah hadir, peduli, dan konsisten menjalankan peran, hal itu akan menjadi contoh langsung tentang tanggung jawab dan kasih sayang dari seorang laki-laki dalam keluarga.
“Anak, terutama laki-laki, belajar tentang peran ayah dari apa yang dia lihat, bukan sekadar dari kata-kata. Kalau ayah terlibat, anak laki-laki belajar jadi ayah yang terlibat juga kelak,” kata Sukmadiarti.
Dengan demikian, menurut Sukmadiarti, momen ayah mengantar anak ke sekolah tak hanya sekadar aktivitas logistik. Bagi ayah, momen ini adalah peluang untuk hadir, terlibat, dan bertumbuh bersama anak.
Lebih lanjut, aktivitas kecil ini bisa jadi pondasi kuat bagi hubungan ayah dan anak yang sehat hingga tua nanti.
