Ini Hal yang Harus Dibenahi dari Sistem Parkir di Indonesia

Sistem parkir di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan, terutama soal kualitas pelayanan.
Jika dibandingkan dengan negara maju seperti Jepang dan Singapura, perbedaan paling mencolok terletak pada hubungan antara tarif dan mutu layanan yang diberikan.
Rio Octaviano, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Parkir Indonesia (Aspeparindo), mengatakan bahwa bisnis parkir di Indonesia masih didominasi oleh persaingan tarif murah, sehingga kualitas pelayanan kerap dikorbankan.
“Service itu berbanding lurus dengan cost. Kalau cost dipotong maka service pun turun,” kata Rio kepada Kompas.com, Jumat (19/7/2025).
Menurut Rio, kondisi ini sangat berbeda dengan di negara maju, di mana tarif parkir memang lebih mahal, tetapi sebanding dengan fasilitas dan pelayanan yang diterima oleh konsumen.
Tarif parkir di Park and Ride Lebak Bulus mengalami kenaikan usai direvitalisasi.
Keamanan kendaraan, kenyamanan fasilitas, hingga sistem pembayaran yang modern menjadi prioritas.
“Persaingan bisnis kita masih main murah-murahan. Kadang untuk mencapai bagi hasil yang baik, seringkali pelayanan terdegradasi,” ujarnya.
Di Singapura atau Tokyo misalnya, sistem parkir dikelola secara profesional dengan memperhatikan teknologi, keamanan, dan kenyamanan pengendara.
Rio menilai Indonesia perlu mencontoh pendekatan ini agar bisnis parkir tidak hanya sekadar soal tarif murah, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi pengguna jasa.