Moda Moody Hadirkan Nuansa Baru di EP 'Rekam Jejak', Siap Tur ke Indonesia

Moda Moody Hadirkan Nuansa Baru di EP 'Rekam Jejak', Siap Tur ke Indonesia

Ketika membicarakan musik Malaysia, sebagian besar dari kita mungkin langsung teringat pada deretan lagu pop Melayu atau band rock legendaris dari era 90-an. Nama-nama seperti Sheyla Majid, Iklim, Search, hingga kolaborasi ikonik Amy Search dan Inka Christie lewat lagu Isabella telah lama melekat di ingatan.

Namun, di luar genre-genre tersebut, skena musik Negeri Jiran ternyata juga melahirkan banyak talenta dari aliran yang lebih beragam—termasuk ska. Beberapa band ska yang patut disorot adalah The Corumn, Gerhana Ska Cinta, dan tentu saja, Moda Moody.

Moda Moody merupakan kolektif musik asal Malaysia yang menonjol karena kemampuannya menggabungkan elemen ska, reggae, dan indie rock menjadi satu identitas musikal yang dinamis dan penuh energi.

Dibentuk pada 2007, grup ini hadir sebagai representasi musisi generasi baru yang menjembatani budaya lokal dan global melalui musik. Nama Moda Moody sendiri menjadi simbol persatuan antara identitas, semangat kebersamaan, dan ekspresi budaya yang diartikulasikan lewat irama yang menggugah.

Pada pertengahan tahun 2007, mereka mulai merilis karya-karya awal seperti Temanku dan Tak Mengerti yang mengusung nuansa ska yang enerjik. Tak berhenti di situ, lagu-lagu seperti Ini Ska, Muda Mudi, dan Nostalgia Pelangi Mimpi menyusul untuk mempertegas gaya khas mereka yang memadukan ska, reggae, serta warna indie rock.

Dua tahun kemudian, tepatnya pada Desember 2009, Moda Moody merilis album debut bertajuk Dan Rudies Terus Menari—sebuah karya penuh berisi 10 lagu yang merayakan dinamika kehidupan, persahabatan, dan semangat bersenang-senang, sekaligus meneguhkan posisi mereka di industri musik independen Malaysia.

Kini, setelah melewati perjalanan panjang, Moda Moody kembali hadir dengan semangat baru lewat kerja sama lintas negara bersama label musik independen asal Yogyakarta, DoggyHouse Records.

Kolaborasi ini melahirkan mini album (EP) bertajuk Rekam Jejak yang akan resmi dirilis secara digital pada 2 Agustus 2025. Mini album ini menyuguhkan lima lagu: Rindu Dihembus Bayu, Bodoh, Gadisku di Lantai Tari, Ska dan Reggae, serta Matahari.

Menariknya, lagu Rindu Dihembus Bayu diberi sentuhan khas keroncong yang lembut dan melodius, memberikan warna yang berbeda dalam diskografi mereka.

Proyek ini juga melibatkan musisi Indonesia, Denny Frust, sebagai music director dalam proses produksi. Selain perilisan digital, Moda Moody juga akan mengadakan acara launching EP di Melaka, Malaysia, pada tanggal 2 Agustus 2025, dengan menggandeng sejumlah band ska lokal.

Tak hanya itu, sebagai bentuk promosi lintas negara, mereka telah merencanakan tur ke berbagai kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Purwokerto, Jogja, Solo, Malang, Surabaya, dan Denpasar pada Februari hingga Maret 2026.

Moda Moody tak hanya hadir sebagai band ska biasa. Mereka adalah cermin semangat lintas budaya yang dihidupkan lewat nada-nada optimis, yang kini siap menggema dari Malaysia hingga Indonesia. (far)