Mengapa Perang Harga di GIIAS 2025 Semakin Panas?

Persaingan di industri otomotif Indonesia semakin memanas.
Sejumlah pabrikan terlibat dalam aksi ‘perang harga’ untuk menarik perhatian konsumen. Aksi ini makin tersorot di lantai pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, di ICE, BSD, Tangerang, Banten.
Chery Tiggo CSH
Dimulai dari langkah Chery, yang meluncurkan model seperti Tiggo Cross dan Tiggo 8 CSH dengan harga jauh di bawah kompetitor.
Strategi agresif ini kemudian diikuti BYD dengan peluncuran Atto 1, yang menawarkan harga bersaing di segmen mobil listrik entry-level.
Pabrikan Jepang pun tidak mau ketinggalan.
Honda Step WGN e:HEV
Honda meluncurkan HR-V Hybrid generasi baru dengan banderol yang lebih murah dibandingkan pendahulunya.
Selain itu, mereka juga memperkenalkan Honda Step WGN e:HEV dengan harga yang sangat kompetitif di segmennya, pun kompetitornya sesama merek Jepang.
Perang Harga Menjadi Strategi di Pasar Otomotif Nasional
Proses perakitan mobil di pabrik Suzuki Indomobil Motor, Cikarang
Situasi ini menunjukkan bahwa perang harga telah dimulai di pasar otomotif nasional.
Konsumen kini dihadapkan pada banyak pilihan menarik dari berbagai merek, baik dari segi fitur maupun harga yang ditawarkan.
Namun, tidak semua pabrikan percaya bahwa penurunan harga adalah strategi yang berkelanjutan.
Minoru Amano, Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Sales, memberikan pandangannya mengenai dinamika pasar otomotif saat ini.
“Saya melihat pasar otomotif Indonesia saat ini sedang memasuki era baru. Dulu, ketika kami meluncurkan Suzuki Ertiga, banyak pelanggan yang datang dengan sendirinya untuk membeli,” ujar Amano di GIIAS 2025, Tangerang, Rabu (30/7/2025).
Dia melanjutkan, “Saat itu juga terjadi perluasan motorisasi sehingga volume pasar meningkat. Namun sekarang, situasinya berbeda.”
Amano menambahkan bahwa jumlah model kendaraan yang diproduksi atau dijual di Indonesia kini jauh lebih banyak dibandingkan masa lalu, membuat konsumen semakin selektif dalam menentukan pilihan.
Fokus pada Kepuasan Pelanggan Lebih Penting dari Sekadar Diskon
“Daya tarik produk dan harga tentu menjadi salah satu faktor penting. Namun, kenyataannya jumlah total penjualan mobil baru sudah tidak lagi bertambah. Mayoritas pembeli mobil baru sekarang adalah mereka yang mengganti kendaraan lama,” ungkap Amano.
Beliau juga menekankan pentingnya memberikan pengalaman positif kepada pelanggan. “Ada pelanggan yang menggunakan mobilnya selama lima tahun atau enam tahun.
Di masa pemakaian tersebut, bagaimana kami dapat membuat pelanggan merasa puas dan bahagia dengan kehidupan bersama mobil Suzuki? Itu yang ingin kami fokuskan ke depan,” tambah Amano.
Lebih lanjut, Amano menyebutkan bahwa strategi memberikan potongan harga besar-besaran mungkin akan kehilangan efektivitasnya di masa mendatang.
“Strategi memberikan diskon 10 persen atau 20 persen, ke depan tampaknya strategi itu sudah tidak efektif lagi. Teman-teman media bisa melihat ke depan bagaimana perkembangannya. Apakah diskon itu masih berpengaruh besar pada strategi marketingnya,” kata Amano.
Dengan semakin ketatnya kompetisi, tampaknya strategi pemasaran dan kepuasan pelanggan akan menjadi kunci keberhasilan setiap merek di Indonesia.
Akankah perang harga ini terus berlanjut, atau justru beralih ke peningkatan nilai dan layanan?
Waktu yang akan menjawab.