Apakah Luka Batin akibat Pola Asuh Otoriter Bisa Menurun ke Anak?

tips parenting, pola asuh otoriter, cara mengatasi trauma masa kecil, tips parenting anak, luka batin masa kecil, trauma pola asuh, gaya parenting otoriter, memutus rantai trauma, Apakah Luka Batin akibat Pola Asuh Otoriter Bisa Menurun ke Anak?, Apakah trauma akibat pola asuh otoriter bisa menurun?, Hindari mengingat kenangan buruk, Mengubah luka menjadi pelajaran, Jadikan cinta sebagai dasar

Seseorang yang sudah dewasa bisa membawa luka batin akibat pola asuh otoriter dari orangtuanya sewaktu kecil. Namun, apakah trauma ini bisa menurun kepada anak ketika mereka menjadi orangtua?

Apakah trauma akibat pola asuh otoriter bisa menurun?

Orangtua bisa memilih pola asuh yang lebih sehat

tips parenting, pola asuh otoriter, cara mengatasi trauma masa kecil, tips parenting anak, luka batin masa kecil, trauma pola asuh, gaya parenting otoriter, memutus rantai trauma, Apakah Luka Batin akibat Pola Asuh Otoriter Bisa Menurun ke Anak?, Apakah trauma akibat pola asuh otoriter bisa menurun?, Hindari mengingat kenangan buruk, Mengubah luka menjadi pelajaran, Jadikan cinta sebagai dasar

Psikolog Klinis Ratih Ibrahim, M.M dalam acara peluncuran kemasan baru Cussons Baby di Ganara Art Space Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025).

Psikolog Klinis Ratih Ibrahim, M.M. menuturkan, meskipun luka masa lalu tidak bisa dihapus, setiap individu memiliki kendali penuh atas cara ia meneruskan pola asuh pada generasi berikutnya.

“Perlukah kamu mengingat-ingat kejadian zaman dahulu yang melukai kamu? Kalau ingatan tersebut menghantui langkah kamu ke depannya, bilang ke diri sendiri untuk berhenti,” ujar Ratih dalam acara Cussons Baby Peluncuran Kemasan Baru di Ganara Art Space Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025).

Ratih menambahkan, luka batin akibat pola asuh keras tidak otomatis diwariskan kepada anak.

Ada ruang bagi setiap orangtua untuk memilih pola asuh yang lebih sehat dan belajar dari pengalamannya.

Hindari mengingat kenangan buruk

Melatih diri agar lebih mindful

tips parenting, pola asuh otoriter, cara mengatasi trauma masa kecil, tips parenting anak, luka batin masa kecil, trauma pola asuh, gaya parenting otoriter, memutus rantai trauma, Apakah Luka Batin akibat Pola Asuh Otoriter Bisa Menurun ke Anak?, Apakah trauma akibat pola asuh otoriter bisa menurun?, Hindari mengingat kenangan buruk, Mengubah luka menjadi pelajaran, Jadikan cinta sebagai dasar

Luka batin akibat pola asuh keras tidak selalu diwariskan. Simak saran psikolog untuk mengubah luka menjadi pola asuh yang lebih sehat.

Menurut Ratih, seseorang perlu memberi batas pada ingatan buruk yang bisa memengaruhi kehidupannya saat ini.

“Pahami bahwa kamu akan menikmati hari ini dan hari-hari berikutnya maka pikiran buruk tersebut harus dilawan,” jelasnya.

Kesadaran untuk menghentikan lingkaran kenangan pahit ini menjadi kunci agar trauma masa lalu tidak lagi mengendalikan pola asuh generasi berikutnya.

Tak hanya itu, terus mengingat kenangan buruk mengenai pola pengasuhan saat kecil justru bisa memperdalam luka dan memperlambat proses berdamainya.

Ratih menyebut, salah satu cara agar tidak terjebak dalam trauma lama adalah berlatih untuk lebih mindful dengan kondisi saat ini.

“Itulah yang disebut dengan mindful dalam menjalani hidupmu sendiri dan syukuri berkat-Nya yang ada sampai saat ini,” katanya.

Dengan melatih kesadaran penuh, seseorang dapat fokus pada kehidupan saat ini, bukan terus-menerus terbebani oleh masa lalu.

Mengubah luka menjadi pelajaran

Pengalaman pahit bisa jadi pengingat 

tips parenting, pola asuh otoriter, cara mengatasi trauma masa kecil, tips parenting anak, luka batin masa kecil, trauma pola asuh, gaya parenting otoriter, memutus rantai trauma, Apakah Luka Batin akibat Pola Asuh Otoriter Bisa Menurun ke Anak?, Apakah trauma akibat pola asuh otoriter bisa menurun?, Hindari mengingat kenangan buruk, Mengubah luka menjadi pelajaran, Jadikan cinta sebagai dasar

Luka batin akibat pola asuh keras tidak selalu diwariskan. Simak saran psikolog untuk mengubah luka menjadi pola asuh yang lebih sehat.

Ratih menilai, pengalaman pahit dari masa lalu bisa menjadi pengingat agar seseorang tidak mengulanginya pada anak-anaknya.

“Kamu tahu apa yang menyakitkan, artinya kamu tahu kalau tidak akan mengulangi kesalahan orangtua. Sebaliknya, kamu justru akan menyempurnakan gaya parenting untuk anak kamu nantinya,” ungkapnya.

Dengan kata lain, luka masa lalu dapat bertransformasi menjadi bekal refleksi untuk mengasuh anak dengan cara yang lebih sehat.

Sebaliknya, ketika kamu punya anak maka akan tergerak untuk mencoba pola asuh lebih baik dari yang pernah kamu dapatkan.

Jadikan cinta sebagai dasar

tips parenting, pola asuh otoriter, cara mengatasi trauma masa kecil, tips parenting anak, luka batin masa kecil, trauma pola asuh, gaya parenting otoriter, memutus rantai trauma, Apakah Luka Batin akibat Pola Asuh Otoriter Bisa Menurun ke Anak?, Apakah trauma akibat pola asuh otoriter bisa menurun?, Hindari mengingat kenangan buruk, Mengubah luka menjadi pelajaran, Jadikan cinta sebagai dasar

Luka batin akibat pola asuh keras tidak selalu diwariskan. Simak saran psikolog untuk mengubah luka menjadi pola asuh yang lebih sehat.

Meski tidak ada pola asuh yang sempurna, ia menekankan, cinta tetap menjadi fondasi utama dalam hubungan orangtua dan anak.

“Karena di situ ada cinta, konsekuensi, dan komitmen, jadi kamu akan mengupayakan untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dan akan jadi lebih baik,” katanya.

Dengan komitmen untuk menghadirkan kasih sayang dan konsistensi, orangtua dapat membangun pola asuh yang lebih adil dan penuh empati, tanpa harus mengulang luka yang pernah mereka alami.

Trauma akibat parenting otoriter bisa meninggalkan bekas terhadap cara seseorang melihat dunia. Namun, kamu bisa memutus rantai kenangan buruk tersebut.

Trauma masa lalu hanya akan menjadi pola berulang jika seseorang tidak menyadarinya dan tidak berusaha memutus lingkarannya.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!