Ramalan Hard Gumay Soal Kasus Politik Uya Kuya, Jadi Kenyataan?

Hard Gumay dan Uya Kuya
Hard Gumay dan Uya Kuya

 Hard Gumay pernah meramal nasib karier Uya Kuya di dunia politik. Sebelum bapak dua anak tersebut menjabat sebagai wakil rakyat, Hard Gumay memprediksi akan ada cobaan yang sangat besar di perjalanan Uya Kuya yang kini seolah menjadi kenyataan.

Dalam acara talkshow di salah satu stasiun televisi, Hard Gumay melihat sosok Uya Kuya sebagai orang yang sangat berani menyuarakan pendapatnya dan kebenaran yang ia ketahui. Uya Kuya juga dinilai sanga bersemangat menjalani tugasnya sebagai anggota dewan.

"Aku lihat Bang Uya Kuya ini auranya keras, tebal, kental, berapi-api," kata Hard Gumay, mengutip video YouTube Short @Killergaming-i7y, Senin 1 September 2025.

Tetapi dalam perjalanan di bidang politik, Uya Kuya akan menghadapi tantangan yang sangat besar. Hard Gumay meramal ia akan berhubungan dengan kasus besar di mana Uya Kuya akan berhadapan langsung dengan masyarakat.

Bahkan, menurut ramalam Hard Gumay tersebut masalah Uya Kuya akan menuai sorotan dari TNI, Polri, bahkan Presiden RI.

"King Uya Kuya ini aku melihat ke depannya kan berhubungan dengan kasus masyarakat di Indonesia dan dunia politik. Ini sangat besar satu Indonesia, sampai ini jadi sorotan TNI, Polri, bahkan pimpinan negara orang nomor 1 yaitu Presiden," jelas Hard Gumay.

"King Uya termasuk orang yang sangat frontal jadi nanti akan  menjadi salah stau orang yang vokal," sambungnya.

Ramalan Hard Gumay ini seolah menjadi kenyataan. Sebab, uya Kuya diketahui kini tengah menghadapi sentimen publik dan diprotes besar-besaran. 

Sebagai informasi, Uya Kuya, anggota DPR RI dari PAN, diprotes masyarakat karena aksinya berjoget di Sidang Tahunan MPR pada 15 Agustus 2025, yang dianggap tidak sensitif di tengah kesulitan ekonomi rakyat. Video jogetnya viral, ditambah narasi hoaks yang mengaitkannya dengan kenaikan gaji DPR, memicu kemarahan publik. 

Kebijakan tunjangan DPR sebesar Rp50 juta per bulan juga menjadi pemicu. Akibatnya, rumahnya di Duren Sawit, Jakarta Timur, dijarah massa pada 30 Agustus 2025 malam. Uya telah meminta maaf, tetapi protes berlanjut, bahkan menyebabkan ia dan Eko Patrio dinonaktifkan dari DPR.