Perbaikan Kerusakan Fasilitas Umum akibat Demo Ricuh di Solo Pakai Biaya Tidak Terduga

PEMKOT Solo telah mengajukan pencairan biaya tidak terduga (BTT) senilai Rp 1,8 miliar ke DPRD Solo. Anggaran sebesar itu akan dipergunakan untuk memperbaiki fasilitas umum (fasum) yang rusak akibat demo ricuh Jumat-Sabtu (29-30/8). Ketua DPRD Kota Solo, Budi Prasetyo, mengatakan pemkot akan menggunakan anggaran biaya tidak terduga (BTT) yang akan dikelola Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Pencairan dana BTT sudah menjadi kesepakatan bersama antara eksekutif dan legislatif sebagai upaya penanganan cepat di lapangan. “Untuk pemulihan Kota Solo setelah kejadian anarkistis ini, akan diambilkan dari BTT,” ujar Budi, Selasa (2/9). Menurut Budi, dana awal yang diajukan ke Wali Kota Solo baru sekitar Rp 1,8 miliar. Jumlah itu hanya mencakup kebutuhan untuk satu minggu mendatang. “Prioritas utama yakni perbaikan fasilitas umum di sepanjang jalur yang terdampak aksi anarkistis, terutama sarana milik dinas perhubungan yang disebut mengalami kerugian paling besar,” katanya.
Dia tak menampik dana perbaikan yang diajukan Pemkot Solo Rp 1,8 miliar ini lebih kecil dari total kerugian kerusakan Rp 13,8 miliar. Perbaikan akan difokuskan pada kerusakan parah seperti kantor DPRD Solo.
“Kerusakan paling parah memang dialami kantor Sekretariat DPRD yang hangus dilalap api. Hingga kini, kerugian pasti belum bisa dihitung secara rinci,” kata dia
Budi menegaskan, kondisi bangunan yang terbakar total tidak bisa langsung direhabilitasi begitu saja. Butuh analisis tim khusus apakah harus dirobohkan total atau lainnya. Budi menambahkan, pembangunan kembali kantor Sekwan dipastikan tidak bisa dilakukan tahun ini. Prosesnya akan masuk pembahasan Raperda APBD 2026 bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
“Karena ini kondisi di luar perkiraan, kami akan melihat potensi anggaran yang dibutuhkan seperti apa. Kalau tidak bisa cepat, ya langkah yang kita siapkan yakni DPRD menjadi supporting system bagi teman-teman Sekwan,” tandasnya.(Ismail/Jawa Tengah).