Ciptakan 20.000 Lapangan Kerja, KEK Galang Batang Incar Investasi Rp 50 Triliun

Pengelola KEK Galang Batang, George Santos
Pengelola KEK Galang Batang, George Santos

Seluruh aktivitas industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, memiliki peran strategis bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bintan dan Provinsi Kepulauan Riau.

Pengelola KEK Galang Batang, George Santos mengatakan, sejak diresmikan dan mulai beroperasi pada 8 Desember 2018, KEK Galang Batang terus memberikan kontribusi nyata bagi daerah.

"Kami berkomitmen penuh untuk tumbuh bersama masyarakat. Kami hadir bukan hanya berbisnis, tetapi juga memberi kontribusi dan sumbangsih yang nyata bagi daerah dan masyarakat," kata George dalam keterangannya, Rabu, 3 September 2025.

Foto areal ruas jalan gerbang barat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu, 24 Februari 2019.

Foto areal ruas jalan gerbang barat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu, 24 Februari 2019.

Dari sisi ekonomi, KEK Galang Batang diakui George telah menyerap puluhan ribu tenaga kerja lokal serta meningkatkan nilai investasi. "Dari sisi sosial, kami sangat mendukung program pendidikan, pelatihan dan keterampilan, hingga bantuan sosial bagi masyarakat," ujarnya.

George menambahkan, keberhasilan KEK Galang Batang harus mampu menghadirkan kesejahteraan bersama. Harapannya perusahaan semakin berkembang, Pemda semakin kuat, dan masyarakat Bintan serta Kepri juga semakin sejahtera.

"Kesuksesan kita di KEK Galang Batang harus menghadirkan shared prosperity. Ini merupakan wujud dari tanggungjawab bersama dalam mendukung pembangunan daerah," kata George.

Dia menambahkan, aktivitas industri di KEK Galang Batang terus mengalami perkembangan yang signifikan, dengan fokus pada industri hilirisasi bauksit menjadi alumina.

Bahkan, George mengaku jika pihaknya juga terus meningkatkan aktivitas industri di KEK tersebut, dengan pembangunan smelter alumina berkapasitas besar dan semakin berkembang.

"Dalam tiga tahun ke depan, investasi akan mencapai Rp 50 Triliun dan akan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi 20.000 orang, baik pekerja dari Bintan sebagai prioritas maupun dari luar pulau," ujarnya.