4 Manfaat Berbagi secara Kolektif, Cegah Penerima Bantuan Ketergantungan

Berbagi kepada sesama merupakan tindakan mulia. Namun jika dilakukan tanpa pengelolaan yang tepat, niat baik tersebut bisa berujung salah paham, bahkan teror.
Menyoroti kejadian tersebut, Pengamat Sosial Devie Rahmawati mengungkap, pentingnya mendorong budaya berbagi secara kolektif agar bantuan menjadi lebih terarah, berdampak luas, dan tidak disalahartikan.
1. Lebih tepat sasaran
"Praktik di negara maju, ketika melihat orang yang meminta-minta atau kesusahan, mereka akan menelepon call center Kementerian Sosial mereka," ujar Devie kepada Kompas.com, Kamis (3/4/2025).
2. Berdampak lebih luas
"Perilaku tersebut bisa terjadi jika penduduk negaranya sudah sadar kalau menyumbang sebaiknya secara kolektif bukan individual. Tujuannya agar dampaknya bisa jauh lebih besar," ujarnya.
3. Pengelolaan profesional dan transparan
Ia menilai Indonesia sudah memiliki dasar sistem berbagi kolektif seperti zakat bagi umat Islam dan bentuk amalan serupa di agama lain.
4. Menghindari kecemburuan sosial
Hal ini bisa meminimalisir adanya kecemburuan sosial di antara warga yang merasa tidak mendapat perlakuan yang sama jika bantuan hanya diberikan secara personal.
Sistem ini juga mencegah ketergantungan pada satu individu, karena masyarakat mengetahui bahwa bantuan datang dari institusi yang memiliki mekanisme seleksi dan distribusi yang terstruktur.