Jadwal Pemulangan Jemaah Haji 2025: Kapan Gelombang I dan II Pulang?

Pemulangan jemaah haji 2025 dimulai setelah rangkaian ibadah haji selesai, dengan tahapan yang terstruktur dan terjadwal.
Proses ini berlangsung secara bertahap, dengan jemaah haji yang memilih Nafar Tsani dan Nafar Awal memiliki waktu pemulangan yang berbeda.
Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) telah menetapkan jadwal pemulangan jemaah haji yang akan dimulai pada 11 Juni 2025, dan akan berlangsung hingga 11 Juli 2025.
Gelombang pemulangan jemaah haji
Jemaah haji yang memilih skema Nafar Tsani, yakni mereka yang menetap satu hari lebih lama di Mina hingga 13 Dzulhijah, mulai meninggalkan Mina pada Senin, 9 Juni 2025.
Mereka akan bergerak menuju Mekkah untuk melanjutkan proses pemulangan. Sebanyak 25.000 jemaah atau sekitar 11,3 persen dari total 221.000 jemaah haji, memilih skema ini.
Pemulangan gelombang pertama jemaah haji dari Mekkah ke Indonesia dimulai pada 11 Juni 2025 (15 Zulhijah 1446 H). Pada tanggal ini, para jemaah yang sudah menyelesaikan ibadah haji akan dipulangkan melalui Bandara Jeddah, Arab Saudi.
Proses pemulangan gelombang pertama ini akan berlangsung hingga 25 Juni 2025 (29 Zulhijah 1446 H).
Sementara itu, gelombang kedua pemulangan jemaah dimulai pada 26 Juni 2025 (1 Muharram 1447 H). Jemaah haji yang melanjutkan ibadah ziarah di Madinah akan diberangkatkan ke Tanah Air.
Proses pemulangan gelombang kedua ini dijadwalkan selesai pada 10 Juli 2025 (15 Muharram 1447 H), dan kedatangan terakhir jemaah gelombang kedua di Indonesia diperkirakan pada 11 Juli 2025 (16 Muharram 1447 H).
Penyisiran dan evakuasi jemaah haji
Untuk memastikan kelancaran pemulangan, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi melakukan evakuasi secara bertahap.
Jemaah yang memilih skema Nafar Tsani akan dijemput di maktab-maktab mereka masing-masing.
PPIH menggunakan kendaraan khusus untuk mengangkut jemaah dalam jumlah kecil, dan petugas juga memastikan tidak ada jemaah yang tertinggal dengan melakukan sweeping di berbagai sudut maktab.
Seiring berjalannya waktu, banyak tenda di Mina telah kosong, dan jalanan yang biasa dipadati jemaah menuju Jamarat tampak lebih lapang. Hal ini menunjukkan bahwa proses pemulangan berjalan dengan tertib. Kementerian Agama memastikan tidak ada jemaah yang terlambat untuk pulang, baik yang memilih Nafar Awal maupun Nafar Tsani.
Imbauan untuk jemaah haji
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, mengimbau agar jemaah tidak terburu-buru dalam melaksanakan tawaf ifadah setelah perjalanan panjang dari Arafah, Muzdalifah, hingga Mina.
Kondisi fisik yang lelah setelah ibadah panjang ini menjadi alasan untuk memberi waktu istirahat kepada para jemaah sebelum mereka melanjutkan perjalanan kembali ke Tanah Air.
"Jemaah diharapkan menggunakan waktu untuk beristirahat, agar mereka bisa kembali ke Indonesia dalam kondisi sehat dan mabrur," ujar Hilman, dilansir Antara, Senin (9/6/2025).