Mobil Listrik di Musim Hujan: Apa yang Harus Diketahui?

Curah hujan tinggi yang melanda wilayah Jabodetabek dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di berbagai titik.
Selain membahayakan keselamatan, kondisi ini juga berisiko merusak kendaraan, terutama mobil listrik yang memiliki komponen kelistrikan dan baterai berdaya tinggi.
Head of Aftersales Service Department PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Haris Wiyono mengingatkan para pemilik mobil listrik, baik battery electric vehicle (BEV) maupun hybrid, untuk tidak memaksakan diri menerobos genangan air. “Mobil listrik dan hybrid memang dirancang dengan teknologi canggih yang memungkinkan tetap bisa beroperasi di berbagai kondisi cuaca, termasuk hujan lebat dan genangan air," katanya kepada Kompas.com yang dikutip pada Senin (7/7/2025).
"Bagian baterai dilindungi casing yang kuat dan tahan air, serta dilengkapi teknologi thermal management yang mampu menjaga suhu baterai," lanjut Haris.
Ilustrasi mobil listrik merek Hyundai yang dipamerkan
Namun demikian, ia menekankan bahwa perlindungan tersebut bukan berarti mobil listrik sepenuhnya tahan air.
Jika terendam terlalu lama, tetap ada risiko kerusakan pada komponen penting.
Menurutnya, mobil listrik sebaiknya hanya melintasi genangan air yang tingginya tidak melebihi bagian bawah hub roda atau wheel hub.
Tujuannya adalah supaya air tidak masuk ke sistem kelistrikan atau merusak bagian lain di bawah kendaraan.
Kondisi arus banjir di Perumahan Taman Mangu Indah yang deras akibat tembok jebol.
“Saat menghadapi banjir atau genangan air tinggi, semua kendaraan, baik BEV, hybrid, maupun mesin bensin (ICE), tidak disarankan untuk melintas. Namun, jika terpaksa dalam kondisi darurat, pastikan ketinggian air tidak melebihi bawah hub roda,” kata Haris.
Jika mobil ternyata sudah telanjur terendam banjir, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mematikan mesin dan jangan sekali-kali mencoba menyalakannya kembali. "Jika mobil sudah telanjur terendam banjir, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah segera mematikan kendaraan dan tidak mencoba menyalakannya kembali," ucapnya.
Manager Aftersales Hyundai Gowa, Widi Mulyadi, dalam kesempatan terpisah, menambahkan bahwa pemilik sebaiknya segera menghubungi bengkel resmi atau call center untuk meminta bantuan teknisi.
Penanganan akan mencakup pemeriksaan kelistrikan, pengecekan kondisi baterai tegangan tinggi, pengukuran voltase, hingga pengecekan menyeluruh. “Teknisi yang berpengalaman akan memeriksa kondisi kendaraan dan menentukan langkah perbaikan yang diperlukan. Kendaraan sebaiknya dibiarkan saja, jangan dinyalakan kembali,” jelas dia.