Kronologi Wanita Melompat dari Lantai 19 Apartemen Kalibata City, Panik Ada WNA ODGJ Masuk Kamar

Seorang wanita berinisial A (23) dilaporkan melompat dari lantai 19 Tower Jasmine, Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (9/7/2025) sore.
Insiden ini sempat viral di media sosial karena menampilkan korban dengan kaki terluka tersangkut di atap seng kios bawah apartemen.
Belakangan diketahui, wanita tersebut melompat karena panik ada pria tidak dikenal masuk ke dalam unit apartemennya.
Kronologi Wanita Lompat dari Lantai 19 Apartemen Kalibata City
Dimensi dari Antara, Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, menjelaskan bahwa awalnya korban meninggalkan unitnya untuk melaporkan pemadaman listrik kepada pengelola. Saat itu, korban lupa mengunci pintu unitnya.
“Mereka itu kamarnya tiba-tiba mati listrik. Terus si penghuni ini lari ke bawah minta laporan ke pengelola, lupa kamarnya dikunci,” kata Mansur.
Setelah kembali ke unitnya, korban terkejut karena mendapati seorang pria tak dikenal berada di dalam kamar.
“Pas naik ke atas, kok ada orang. Kaget,” ujar Mansur kepada wartawan, Kamis (10/7/2025).
Dalam kondisi panik, korban langsung lari ke balkon dan melompat, hingga akhirnya jatuh di atas atap kios.
“Ibu ini larinya ke balkon, panik, akhirnya dia lompat,” lanjutnya.
Kondisi Korban Sadar, Namun Alami Patah Kaki
Akibat aksi melompat tersebut, korban mengalami patah tulang pada kaki kirinya. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
“Kondisinya sadar, cuma kakinya patah sebelah kiri. Sudah dibawa ke rumah sakit,” kata Mansur.
Identitas ODGJ, WNA Asal Afganistan
Pria yang ditemukan berada di unit korban diketahui merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) berinisial MAJ (37) asal Afganistan. Pria tersebut sering masuk ke unit-unit apartemen jika pintu tidak tertutup rapat.
"Orang tersebut yang masuk kamar memang ada, boleh dibilang, kesehatannya terganggu," jelas Mansur.
MAJ diketahui sempat dirawat di rumah sakit gangguan jiwa di daerah Serpong. Ia berada di Apartemen Kalibata City sejak tujuh hari lalu bersama kakaknya, yang datang dari Australia dan memberikan jaminan untuk mengawasi adiknya selama di apartemen.
“Dari rumah sakit tak mengizinkan, tapi kakaknya buat pernyataan sanggup untuk mengawasi selama dia ada di sini,” ungkapnya.
Polisi: Kakak Sudah Tanggung Jawab
Saat ini MAJ telah dibawa kembali ke rumah sakit jiwa. Polisi belum bisa memeriksa MAJ karena kondisinya yang tidak stabil.
“Enggak bisa diperiksa. Dia enggak bisa diam, bergerak terus, teriak-teriak terus,” ujar Mansur.
Menurut polisi, kakak MAJ bertanggung jawab penuh atas kejadian tersebut, termasuk biaya pengobatan dan kerusakan.
“Kakaknya tanggung jawab semua. Penggantian semua sudah beres, sudah tuntas,” ucapnya.
Pihak kepolisian juga tengah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi serta pengelola apartemen terkait status kewarganegaraan dan keberadaan warga asing lainnya.
“Nantinya, mau kita ajak untuk mengecek atau operasi bersama masing-masing unit atau lantai terkait pendatang, khususnya warga negara asing sebagai antisipasi,” tutupnya.