Benarkah Warna Cangkang Menunjukkan Kesegaran Telur? Ini Kata Ahli

Warna cangkang telur sering dijadikan patokan kesegaran oleh banyak orang. Telur mengkilap dianggap masih segar, sedangkan telur kusam disebut-sebut sudah lama dan tidak layak konsumsi.
Unggahan viral di media sosial bahkan menyebut bahwa perbedaan warna ini bisa menunjukkan masa simpan telur. Namun, benarkah hal itu akurat?
Artikel ini akan membahas fakta di balik warna cangkang telur, pandangan pakar pangan nasional, serta cara mengenali telur segar secara tepat.
Warna Cangkang Bukan Penentu Mutlak Kesegaran
Menurut Andi Febrisiantosa, Ketua Kelompok Riset Teknologi Pengolahan Produk Hewani di PRTPP BRIN, warna cangkang bukan indikator utama kesegaran telur.
Permukaan telur yang kusam belum tentu busuk, dan sebaliknya, telur mengkilap tidak selalu segar.

Warna kusam bisa berasal dari kondisi ayam petelur, bukan karena telur sudah lama. Begitu juga dengan telur mengkilap yang mungkin terlihat bersih tapi telah disimpan cukup lama.
Faktor Genetik Ayam Mempengaruhi Warna Telur
Warna cangkang telur juga ditentukan oleh jenis ayam. Ayam ras cokelat menghasilkan telur dengan kulit lebih gelap, sedangkan ayam ras putih menghasilkan telur pucat dan cerah. Hal ini membuat warna cangkang tidak bisa dijadikan patokan universal.
Selain itu, kondisi pakan dan lingkungan tempat ayam bertelur bisa memengaruhi permukaan cangkang. Jadi, warna saja tidak cukup untuk menilai kesegaran.
Tanda Telur Sudah Tidak Segar
Daripada fokus pada warna luar, cara terbaik mengetahui kesegaran telur adalah dengan memperhatikan bagian dalamnya.
Telur yang terlalu lama biasanya memiliki kuning telur yang pecah, putih telur encer, serta mengeluarkan bau busuk menyengat.
Telur semacam ini sebaiknya tidak dikonsumsi karena menandakan pertumbuhan mikroorganisme dan penurunan kualitas protein.
Untuk menghindari risiko keracunan makanan, selalu cek kondisi dalam telur sebelum digunakan.