Makanan Pedas Baik atau Buruk untuk Kesehatan? Ini Kata Para Ahli Gizi

Makanan pedas jadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Makanan, seperti ayam geprek dan mi pedas, hampir jadi idola.
Meski begitu, tingkat toleransi tiap orang terhadap rasa pedas, memang berbeda-beda. Ada yang kuat memakan cabai banyak, ada pula yang kepedasan saat hanya makan satu cabai.
Tingkat toleransi setiap orang terhadap makanan pedas bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor: apakah mereka sudah terbiasa mengonsumsinya sejak kecil, apakah mereka tipe pencari sensasi, atau bahkan faktor genetik.
Apa yang membuat makanan terasa pedas?
Senyawa yang bertanggung jawab atas rasa pedas pada cabai disebut capsaicin. Saat kita mengonsumsi cabai, capsaicin akan menempel pada reseptor rasa sakit di mulut dan saluran pencernaan.
Menurut ahli gizi Connie Elick, tubuh merespons sensasi ini dengan berbagai cara, seperti berkeringat, wajah memerah karena pelebaran pembuluh darah kecil, mata berair, hidung meler, atau air liur berlebih.
Potensi manfaat makanan pedas
1. Capsaicin mengandung antioksidan
Capsaicin memiliki sifat antioksidan yang dapat melawan radikal bebas—zat yang bisa merusak sel dan DNA dalam tubuh, serta berkontribusi pada penyakit kronis.
2. Berpotensi menurunkan kolesterol dan menjaga tekanan darah
Meskipun hasil studi pada manusia masih belum konsisten, beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa capsaicin mungkin memiliki efek positif terhadap kolesterol dan tekanan darah. Efek ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
3. Mendukung kesehatan saluran cerna
Penelitian awal (terutama pada hewan) menunjukkan bahwa capsaicin dapat memengaruhi mikrobioma usus dengan meningkatkan jumlah bakteri baik dan menekan bakteri jahat di usus bagian bawah.
Potensi risiko makanan pedas
1. Dapat memicu maag dan asam lambung
Capsaicin dapat mengiritasi kerongkongan dan menyebabkan otot katup lambung (lower esophageal sphincter) mengendur, sehingga asam lambung naik kembali ke kerongkongan dan menyebabkan sensasi terbakar.
2. Mengganggu pencernaan
Jika terjadi diare atau perut terasa tidak nyaman, itu bisa jadi tanda bahwa tubuh Anda tidak bisa mentoleransi jumlah capsaicin yang dikonsumsi.
3. Memperparah luka lambung
Walaupun makanan pedas tidak menyebabkan tukak lambung, bagi mereka yang sudah memiliki luka lambung, capsaicin bisa memperparah rasa sakit. Ini karena zat tersebut bisa mengiritasi lapisan perut yang sudah meradang.