Kompolnas Bongkar Kesesuaian Isi Rekaman CCTV dan Keterangan Saksi saat Detik-detik Kematian Diplomat Kemlu

KASUS kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan memasuki babak baru. Komisioner Kompolnas Choirul Anam memastikan rekaman CCTV dari tempat kos korban telah dikonfirmasi cocok dengan keterangan penjaga kos dan komunikasi keluarga korban. “Komunikasi antara keluarga dan penjaga kos disandingkan dengan rekaman CCTV yang lebih lengkap, hasilnya match atau sesuai,” kata Choirul Anam setelah meninjau langsung ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Rabu (23/7). Anam menjelaskan polisi telah meminta penjaga kos untuk memperagakan cara membuka pintu kamar korban. Hasil rekonstruksi tersebut dinilai sama dengan urutan waktu yang terekam kamera pengawas. Temuan ini, kata Anam, memperkuat kronologi awal kematian Arya Daru yang sebelumnya menjadi sorotan publik. Kompolnas menegaskan beberapa bukti masih memerlukan verifikasi lanjutan, terutama hasil autopsi yang hingga kini belum dipublikasikan. “Bagaimana posisi jenazah, siapa yang pertama masuk, semua masih dalam proses analisis bersama bukti lainnya,” ujarnya.
Selain itu, penyidik juga sedang mendalami isi tas kresek yang terekam CCTV dan memicu tanda tanya publik. “Isinya belum bisa diungkap karena merupakan bagian dari barang bukti yang masih diproses,” imbuhnya.
Dalam rekaman CCTV yang beredar terlihat pintu kamar kos itu menggunakan kartu akses untuk membuka pintu dari bagian luar. Ada pula saklar kartu yang terpasang di dinding sisi kiri pintu kamar. Sakelar itu digunakan untuk mengaktifkan listrik di dalam kamar. Ada kartu yang terpasang di sakelar itu.
Jasad Arya ditemukan penjaga kos pada Selasa (8/7), pukul 08.30 WIB. Saat ditemukan kepala korban dalam kondisi terlilit lakban. Polda Metro Jaya menjamin bakal mengusut tuntas kasus kematian Arya.
Polda Metro menggunakan metode penyelidikan kriminal berbasis ilmiah atau scientific investigation.(knu)