Benarkah Bawang Putih Bisa Usir Semut? Pakar UGM Jelaskan Cara yang Efektif

Sebuah video reels di Instagram baru-baru ini menampilkan cara mengusir semut dari gula dengan meletakkan satu siung bawang putih.
Dalam video tersebut, semut terlihat perlahan menjauh hingga akhirnya hilang.
Namun, beberapa warganet yang mencoba metode ini mengaku hasilnya tidak sesuai harapan.
“Sudah kucoba gk ngefek...,” tulis akun @ba***********ma.
Cara mengusir semut dari rumah menurut pakar UGM. Metode alami dan umpan fipronil jadi solusi ampuh dibanding trik viral seperti bawang putih.
“Apaan?? Semut malah bikin sarang di bonggol bawang putih gw,” ujar @a*******23.
Fenomena ini pun memicu pertanyaan warganet tentang cara mengusir semut rumah yang benar-benar ampuh dan aman, terutama dari makanan.
Jenis-Jenis Semut yang Sering Ditemui di Rumah
Ahli entomologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Sukirno, menjelaskan bahwa terdapat beberapa jenis semut yang umum ditemukan di rumah.
Menurutnya, memahami jenis semut menjadi langkah awal penting dalam pengendalian yang tepat.
Semut Merah
Contohnya Anoplolepis, dikenal juga sebagai yellow crazy ants.
“Semut ini berwarna kuning, merah, kecoklatan dan sering ditemukan mengerumuni makanan yang manis, biji-bijian atau serealia, atau bangkai hewan lain,” terang Sukirno.
Semut Hitam Hantu (Ghost Ants)
Misalnya Tapinoma, dengan kepala hitam pucat dan perut serta kaki transparan.
“Semut ini berukuran relatif besar dengan kepala hitam pucat, dengan gaster abdomen dan kaki berwarna translusens (setengah bening),” ujar Sukirno.
Semut Api (Fire Ants)
Seperti Solenopsis geminata dan Solenopsis invicta, dikenal agresif dan invasif.
“Semut sangat agresif bila terganggu dan cukup berbahaya untuk manusia dan hewan peliharaan karena gigitannya menimbulkan sensasi terbakar dan sangat sakit,” kata dia.
Semut Firaun (Pharaoh Ants)
Contohnya Monomorium, hidup berkoloni dengan banyak ratu, menyukai makanan manis dan berprotein.
“Semut ini tidak membahayakan dan biasanya suka dengan makanan manis atau dengan protein tinggi,” jelas Sukirno.
Ilustrasi semut.
Semut Tukang Kayu (Carpenter Ants)
Seperti Camponotus, sering membuat sarang dalam kayu, bukan pemakan kayu seperti rayap.
“Disebut carpenter ants dengan contohnya Camponotus. Warnanya gelap dan membuat sarang di dalam kayu dengan cara membuat terowongan di dalamnya,” tutur dia.
Semut Trotoar (Pavement Ants)
Contohnya Tetramorium, kerap ditemukan membuat sarang di bawah paving block.
“Semut ini biasanya relatif agresif dan terkadang menyengat. Mereka sering ditemukan membuat sarang di bawah paving blok,” jelasnya.
Mengapa Bawang Putih Tidak Selalu Ampuh?
Sukirno menjelaskan bahwa metode seperti meletakkan bawang putih atau bahan alami lain sebenarnya hanya berdampak sementara karena hanya menargetkan semut pekerja.
Padahal, pusat kekuatan semut berada pada ratunya di dalam sarang.
“Pengendalian terhadap semut yang sering dibagikan misalnya via video reels, biasanya hanya bersifat sementara,” ujarnya.
Cara Efektif Mengusir Semut Menurut Pakar
Pakar UGM tersebut menyarankan menggunakan aroma tanaman yang tidak disukai semut sebagai pengusir alami.
“Untuk mengurangi atau mencegah semut masuk ke dalam rumah, kita dapat menggunakan pewangi atau pembersih dengan aroma tersebut,” jelas Sukirno.
Aroma yang dibenci semut antara lain berasal dari mint, sereh, jeruk, lemon, kopi, jahe, lada hitam, dan cengkih.
Namun, cara yang paling efektif menurut Sukirno adalah menggunakan umpan semut komersial yang mengandung fipronil.
Ilustrasi bawang putih.
Umpan ini akan dibawa oleh semut pekerja ke sarang, lalu dimakan bersama ratu dan koloni hingga seluruh koloni mati.
“Yaitu menggunakan produk komersial umpan semut yang mengandung fipronil,” tutur dia.
Sukirno juga memberi peringatan agar penggunaan umpan dilakukan dengan hati-hati.
“Juga bersihkan umpan setelah kurang lebih 2 atau 3 jam, atau setelah semut berkerumun memakan umpan,” tambahnya.
Bolehkah Makanan yang Disemuti Dimakan?
Meski semut rumah umumnya tidak berbahaya, makanan atau minuman yang telah dihinggapi semut sebaiknya tidak dikonsumsi, terutama oleh orang dengan alergi.
“Karena itu, sebaiknya kita tidak lagi memakan makanan yang telah terkontaminasi oleh semut sebagai bentuk kehati-hatian, terutama untuk orang yang memiliki riwayat alergi,” imbuh Sukirno.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul .