Perodua dan Proton, Kunci Malaysia Dominasi Pasar Mobil ASEAN

Kebangkitan Perodua dan Proton menjadi salah satu faktor utama yang menjelaskan keberhasilan Malaysia menyalip Indonesia sebagai pasar mobil terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada paruh pertama 2025.

Laporan dari The Nation mencatat, keberhasilan ini tak lepas dari dominasi dua merek lokal, Perodua dan Proton, yang secara kolektif menguasai 63 persen pasar mobil domestik.

model seperti Perodua Alza dan Proton Saga terus menjadi tulang punggung penjualan nasional, bersanding dengan merek global seperti Toyota Vios dan Honda City yang turut memperkuat pasar.

Presiden Joko Widodo menumpang mobil Proton yang dikemudikan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di Malaysia, Jumat (9/8/2019).

Proton (Perusahaan Otomobil Nasional)

Proton sendiri didirikan pada 1983 atas prakarsa Perdana Menteri Mahathir Mohamad, sebagai bagian dari strategi industrialisasi nasional.

Model pertamanya, Proton Saga, dengan cepat menjadi simbol kebanggaan rakyat Malaysia dan fondasi awal industri otomotif negeri jiran.

Meskipun awalnya mengandalkan teknologi dari Mitsubishi, Proton perlahan membangun kapabilitas sendiri dalam desain dan rekayasa kendaraan.

Transformasi signifikan terjadi pada 2017, saat Geely resmi masuk sebagai mitra strategis. Produsen asal China ini membawa teknologi, modal, serta arah baru bagi Proton yang saat itu tengah kehilangan daya saing.

Hanya dalam waktu singkat, Proton sukses menyegarkan lini produknya, meningkatkan layanan purnajual, dan memperluas jaringan distribusi di seluruh negeri.

SUV Pertama Proton yang menggunakan basis Geely Boyue

Hadirnya SUV seperti Proton X50 dan X70 menjadi penanda era baru bagi perusahaan. Dengan fitur-fitur modern seperti sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS) dan desain kontemporer, kedua model ini mencetak angka penjualan tinggi sejak peluncurannya.

Sementara itu, Proton Saga tetap menjadi tulang punggung perusahaan di segmen sedan kompak, menyasar pasar kelas menengah bawah dengan harga yang kompetitif.

Data penjualan semester I-2025 menunjukkan Proton mencatatkan pertumbuhan lebih dari 15 persen, bahkan berhasil menyalip sejumlah merek Jepang di segmen strategis seperti SUV dan MPV. Namun kontribusi Proton tidak hanya terlihat dari angka penjualan.

Perusahaan ini juga memainkan peran sentral dalam menggerakkan ekosistem industri otomotif lokal dari penciptaan lapangan kerja, ratusan pemasok komponen, hingga pengembangan fasilitas R&D dan perakitan di berbagai wilayah.

Masuknya Geely mempercepat proses modernisasi, termasuk transfer teknologi ke dalam proses produksi nasional.

Sosok All New Perodua Axia alias New Daihatsu Ayla di Malaysia

Langkah ekspansi ke pasar internasional pun kembali diperkuat. Proton mulai mengekspor model X50 dan X70 ke berbagai negara seperti Pakistan dan Afrika Selatan, memperluas jangkauan Malaysia sebagai basis produksi otomotif regional.

Komitmen untuk memasuki era elektrifikasi juga mulai menunjukkan arah yang jelas. Proton menargetkan peluncuran mobil listrik pertamanya pada 2025, dengan dukungan teknologi dari Geely.

Langkah ini menjadi bagian penting dari strategi Malaysia dalam menjawab tantangan global menuju kendaraan ramah lingkungan.

Kebangkitan Proton menjadi contoh konkret bagaimana strategi jangka panjang, kesinambungan kebijakan, dan kemitraan internasional yang tepat dapat mengubah arah industri otomotif nasional.

Perodua (Perusahaan Otomobil Kedua)

Perodua Bezza sebagai salah satu mobil terlaris di Malaysia

Perodua hadir sebagai rajanya mobil rakyat. Didirikan pada 1993 sebagai mobil nasional kedua Malaysia, Perodua (Perusahaan Otomobil Kedua) sukses membangun reputasi sebagai merek mobil rakyat yang terjangkau, efisien, dan praktis.

Dengan dukungan teknis dari Daihatsu (anak perusahaan Toyota) Perodua fokus menghadirkan mobil-mobil kecil berbiaya operasional rendah, sangat cocok untuk masyarakat perkotaan dan keluarga muda.

Model-model andalannya seperti Perodua Myvi, Axia, Bezza, Alza, dan Ativa selalu masuk daftar mobil terlaris di Malaysia.

Pada paruh pertama 2025, Perodua mencatat penjualan lebih dari 140.000 unit, menguasai sekitar 41 persen pangsa pasar nasional.

Dengan lebih dari 90 persen komponen lokal, harga terjangkau, dan konsumsi bahan bakar yang irit, Perodua sukses merebut hati konsumen kelas menengah ke bawah. Perusahaan ini juga mulai menyusun roadmap elektrifikasi ringan menuju era EV dan hybrid pada 2026.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!