Sosok Rafael Hutabarat, Anak Tukang Sayur Tembus Peringkat 1 Akpol 2025 Berkat Kecepatan Lari

calon taruna, Polda Sumsel, Akpol 2025, rafael hutabarat, Sosok Rafael Hutabarat, Anak Tukang Sayur Tembus Peringkat 1 Akpol 2025 Berkat Kecepatan Lari

Rafael Hutabarat, pemuda asal Banyuasin, Sumatera Selatan, berhasil lolos menjadi satu dari 350 calon taruna yang diterima di Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun Anggaran 2025.

Ia menempati peringkat pertama saat seleksi tingkat panitia daerah di Polda Sumsel, sebuah prestasi yang dibanggakan.

"Pada saat dites di daerah saya mendapatkan peringkat 1 di Polda Sumsel. Lari saya 3.000 meter dalam 12 menit," kata Rafael dalam video yang diunggah di akun TikTok resmi Polri, @polisi_Indonesia, Jumat (8/8/2025).

Apa Latar Belakang Rafael?

Rafael adalah anak dari Nazaruddin Hutabarat dan Asna Mariati Malau. Kedua orang tuanya bekerja sebagai pedagang sayur di Pasar Azhar Kenten Laut, Palembang. Latar belakang sederhana keluarganya menjadi motivasi besar bagi Rafael untuk meraih cita-cita.

"(Orangtua) bekerja sebagai tukang sayur di Pasar Kenten Azhar atau Kenten Laut," ujarnya.

Sejak kecil, Rafael terbiasa membantu ibunya berjualan sayur. Namun, demi mengejar impian masuk Akpol, ia mengubah kesehariannya agar fokus pada persiapan tes.

Setiap pagi pukul 04.00 WIB, Rafael bangun untuk mengantar ibunya ke pasar. Setelah itu, ia melakukan jogging selama dua jam mulai pukul 06.00 WIB hingga 08.00 WIB.

"Bagaimana cara saya mendapatkannya (lari sejauh 3 km dalam 12 menit)? Jam 4.00 subuh saya bangun untuk mengantar Ibu ke pasar. Selanjutnya saya jogging jam 06.00 sampai jam 08.00 WIB," tuturnya.

Selain latihan fisik, Rafael juga mengikuti bimbingan belajar khusus untuk seleksi sekolah kedinasan.

"Selanjutnya saya bimbingan les," tambahnya.

Seberapa Ketat Seleksi Akpol?

Tahun ini, Polda Sumsel mengirim 13 peserta ke tahap seleksi tingkat pusat: 10 calon taruna dan 3 calon taruni. Setelah melewati proses seleksi yang ketat, hanya 8 peserta yang berhasil dinyatakan "lulus terpilih".

Proses seleksi tingkat pusat terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama meliputi pemeriksaan administrasi, tes kesehatan, wawancara psikologi, serta penelusuran mental dan kepribadian.

Tahap kedua mencakup tes akademik berbasis Computer Assisted Test (CAT), uji kesamaptaan jasmani, serta pemeriksaan penampilan fisik dan sikap.

Melalui perjuangan panjang, usaha Rafael terbayar saat Sidang Akhir Seleksi Tingkat Pusat Taruna Akpol 2025 menyatakan dirinya lulus terpilih. Ia memberikan pesan kepada para calon taruna yang ingin mengikuti seleksi di tahun berikutnya.

"Pesan untuk catar-catar lain, jangan dengerin kiri atau kanan. Terus maju, pantang mundur, karena Tuhan pasti memberikan jalan ke umatnya yang terus berusaha," pungkas Rafael.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "".

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!