Prabowo Tambah Kodam Baru, Anggaran untuk TNI Berpotensi Ikut Melonjak

Prabowo Tambah Kodam Baru, Anggaran untuk TNI Berpotensi Ikut Melonjak

Penambahan sejumlah Komando Daerah Militer (Kodam) baru berpotensi ikut membuat anggaran untuk TNI melonjak.

Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin menyebut, penambahan Kodam baru akan berdampak pada peningkatan postur anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) secara bertahap.

“Memang pengembangan itu ada dan kemudian membutuhkan anggaran, tetapi secara bertahap,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/8).

TB Hasanuddin menegaskan, dengan adanya tambahan satuan teritorial dan tempur, anggaran akan meningkat secara gradual.

“Kita menunggu saja keputusannya nanti seperti apa. Namun, tentu akan bertambah secara gradual, tidak serta-merta,” tambahnya.

Politikus PDIP ini menampik kekhawatiran penambahan kodam akan melemahkan supremasi sipil.

Dia menilai keputusan Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah pengembangan kemampuan militer yang diperlukan.

“Saya kira begini ya. Pengembangan pasukan itu harus benar-benar murni sebuah pengembangan kemampuan militer,” kata TB Hasanuddin.

Sebelumnya pada Minggu (10/8), Presiden Prabowo Subianto melantik dan mengukuhkan enam Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) yang baru dibentuk. Yaitu Mayjen TNI Kristomei Sianturi sebagai Pangdam XXI/Radin Inten, Mayjen TNI Zainul Arifin sebagai Pangdam XXII/Tambun Bungai, Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan sebagai Pangdam XXIII/Palaka Wira, Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo sebagai Pangdam XIX/Tuanku Tambusai, Mayjen TNI Arief Gajah Mada sebagai Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol, dan Mayjen TNI Lucky Avianto sebagai Pangdam XXIV/Mandala Trikora.

Prabowo juga mengukuhkan 20 Brigade Teritorial Pembangunan, dan organisasi baru TNI lainnya yang merupakan hasil validasi organisasi. (Knu)