Mengapa Bupati Eman Ingin Ubah Hari Jadi Majalengka dari 7 Juni? Ini Alasannya

bupati Majalengka, Kabupaten Majalengka, hari jadi majalengka, perubahan hari jadi majalengka, Mengapa Bupati Eman Ingin Ubah Hari Jadi Majalengka dari 7 Juni? Ini Alasannya

Pemerintah Kabupaten Majalengka mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan Hari Jadi Majalengka untuk dibahas bersama DPRD.

Langkah ini diambil untuk mengganti Peraturan Daerah Nomor 05/OP.013.1/PD/1982, yang menetapkan Hari Jadi Majalengka pada 7 Juni. Penetapan tersebut dinilai bersumber pada kisah mitos tanpa landasan hukum yang jelas.

Bupati Majalengka Eman Suherman menyebut, usulan perubahan ini menjadi momentum penting untuk meluruskan sejarah daerah. Penentuan tanggal baru akan mengacu pada hasil kajian ilmiah yang telah disepakati dalam Seminar Uji Publik Perubahan Hari Jadi Majalengka, 7 Mei 2025 lalu.

“Perubahan Hari Jadi Majalengka ini adalah hasil proses koreksi sejarah yang telah dikaji secara ilmiah dan disepakati bersama. Keputusan ini akan menjadi tonggak baru bagi pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Eman, Kamis (14/8/2025).

Ia berharap, penetapan tanggal yang baru bisa mengakhiri perdebatan yang kerap mencuat setiap menjelang peringatan Hari Jadi.

“Dengan adanya perubahan ini, polemik yang selama ini terjadi diharapkan bisa selesai, dan kita dapat fokus pada kemajuan Majalengka,” tambahnya.

Pemkab Majalengka optimistis, penetapan Hari Jadi dengan landasan sejarah yang kuat akan memperkokoh identitas daerah, memupuk rasa kebersamaan, serta memacu semangat pembangunan berkelanjutan.

Selama ini, sejumlah pemerhati sejarah lokal mempertanyakan keabsahan penetapan tanggal 7 Juni, yang dikaitkan dengan legenda Nyi Rambut Kasih—sosok ratu yang dipercaya pernah memimpin Majalengka.

Dalam cerita rakyat, Nyi Rambut Kasih menghilang saat Pangeran Muhamad datang mencari buah maja sebagai obat penyakit kusta. Konon, buah maja pun ikut menghilang dari wilayah Majalengka.

Namun, fakta menunjukkan pohon maja masih tumbuh di beberapa titik, termasuk di depan Pendopo Majalengka dan rumah dinas Perum Perhutani. Bahkan, Perhutani berencana membudidayakannya karena populasinya mulai menurun.

Polemik terkait tanggal Hari Jadi Majalengka ini selalu muncul setiap peringatan 7 Juni, dan dinilai menghambat upaya pelestarian sejarah yang akurat.

Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Bupati Eman Suherman Resmi Ajukan Raperda Perubahan Hari Jadi Majalengka

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!