Rabiot Masuk Daftar Jual Usai Baku Hantam, Sang Ibunda Tak Terima

Olympique de Marseille telah memasukkan nama Adrien Rabiot ke daftar jual.
Langkah itu diambil usai pertengkaran keras antara gelandang timnas Prancis tersebut dengan rekan setimnya, Jonathan Rowe.
Presiden klub Liga Perancis itu, Pablo Longoria, menyebut perkelahian di internal tim itu berlangsung dengan tingkat kekerasan yang “tak bisa dipercaya”.
Namun, klaim tersebut langsung dibantah oleh sang ibu sekaligus agen Rabiot, Veronique Rabiot, yang menilai putranya diperlakukan tidak adil oleh para petinggi juara Liga Champions 1993 tersebut.
Respons Keras Veronique Rabiot
Dalam wawancara dengan RTL, Véronique mempertanyakan alasan manajemen Marseille menyingkirkan anaknya dari skuad.
“Tidak ada yang terluka, tidak ada yang sampai harus ke rumah sakit. Tidak ada hidung patah, bibir robek, atau jahitan. Tidak ada yang sampai tidak bisa bekerja. Jadi saya benar-benar tidak mengerti. ‘Kekerasan tak bisa dipercaya’? Saya tidak percaya,” tegasnya, seperti dikutip dari Maxifoot.
Ia mengakui adanya insiden adu fisik, namun menilai hal itu tidak cukup untuk membuat anaknya dikeluarkan dari tim.
“Ketika saya tahu dia dikeluarkan, rasanya seperti bangunan runtuh menimpa saya. Tidak mungkin hanya karena itu. Adrien tidak marah, tapi dia sangat kecewa. De Zerbi bicara soal pengkhianatan, tapi yang dikhianati justru Adrien,” ucap Veronique.
Pemain Perancis Adrien Rabiot (tengah) merayakan gol bersama rekan setim pada pertandingan Grup A2 UEFA Nations League antara Italia vs Prancis di Stadion San Siro di Milan pada Minggu 17 November 2024. (Foto oleh Isabella BONOTTO / AFP)
Kritik ke Manajemen Marseille
Veronique juga menyerang kepemimpinan klub, khususnya Presiden Longoria dan Direktur Olahraga Medhi Benatia.
“Saya pikir presiden dan direktur olahraga memakai jas yang terlalu besar untuk mereka. Mereka tidak berada di tempat yang tepat, tidak punya profil untuk jabatan itu, dan dikonsumsi oleh ego yang terlalu besar hingga tidak bisa mengendalikan emosi mereka,” katanya.
Ia bahkan menilai situasi di Marseille lebih buruk dibandingkan pengalaman Rabiot di Paris Saint-Germain pada 2019, ketika sang pemain dibekukan dari tim utama selama enam bulan terakhir kontraknya.
“Saya kira kami sudah mengalami yang terburuk di PSG, ternyata saya salah. Akan menjadi bencana jika Adrien kembali tidak bermain selama semusim penuh. Itu sudah pernah kami alami dan tidak ingin terjadi lagi,” ujarnya.
Harga Jual dan Klub Peminat
Marseille dikabarkan membanderol Rabiot dengan harga sekitar 15 juta euro. Juventus dan AC Milan disebut sebagai dua klub yang paling serius memantau situasi gelandang yang dijuluki “The Duke” itu.
Dengan masa depan yang belum pasti, keputusan Marseille menempatkan Rabiot di daftar jual diperkirakan akan memicu dinamika baru di bursa transfer Eropa menjelang penutupan jendela musim panas.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!