Sneakers KW Kian Laris, Sosiolog Soroti Dampaknya bagi Kreativitas dan Ekonomi

sneakers kw, sneakers palsu, dampak sneakers palsu, dampak sneakers kw, risiko sneakers palsu, Sneakers KW Kian Laris, Sosiolog Soroti Dampaknya bagi Kreativitas dan Ekonomi, Kebutuhan identitas konsumen melalui sneakers KW, Risiko produk sneakers KW bagi konsumen, Dampak terhadap kreativitas dan ekonomi, Jalan tengah bagi konsumen

Seiring meningkatnya popularitas sneakers, peredaran sneakers KW atau tiruan pun ikut menjamur.

Meski ada aturan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), faktanya produk KW tetap diminati dan mudah dijumpai, baik di pasar, mal, maupun platform belanja online.

“Masalahnya bukan sekadar label atau sertifikasi HKI, melainkan insentif ekonomi yang salah arah. Semua pihak seakan-akan diuntungkan, pengelola mal, tenant, hingga konsumen, padahal dampak jangka panjangnya sangat merugikan,” ujar Sosiolog Universitas Indonesia, Dr. Devie Rahmawati, M.Hum., CICS., kepada Kompas.com baru-baru ini.

Kebutuhan identitas konsumen melalui sneakers KW

Menurut Devie, alasan utama orang membeli sneakers KW tidak hanya soal harga, tetapi juga kebutuhan identitas.

Sneakers dianggap sebagai bagian dari gaya hidup yang mampu meningkatkan rasa percaya diri, terutama di lingkungan sosial yang menilai penampilan.

"Kesimpulannya ialah keterjangkauan ditambah kebutuhan tampil : membeli “aura” merek dengan biaya yang bisa dijangkau," kata Devie.

Fenomena ini menunjukkan bahwa konsumsi bukan lagi sekadar soal fungsi, melainkan simbol status.

Kepemilikan sneakers dengan merek tertentu dianggap mencerminkan kelas sosial dan akses pada tren global.

sneakers kw, sneakers palsu, dampak sneakers palsu, dampak sneakers kw, risiko sneakers palsu, Sneakers KW Kian Laris, Sosiolog Soroti Dampaknya bagi Kreativitas dan Ekonomi, Kebutuhan identitas konsumen melalui sneakers KW, Risiko produk sneakers KW bagi konsumen, Dampak terhadap kreativitas dan ekonomi, Jalan tengah bagi konsumen

Harga murah dan dorongan tampil gaya bikin sneakers palsu tetap laku. Pakar dan konsumen ungkap alasan di balik tren sepatu tiruan ini.

Risiko produk sneakers KW bagi konsumen

Meski terlihat sederhana, pilihan membeli sneakers KW memiliki risiko sosial.

Salah satunya adalah stigma negatif di lingkungan tertentu, karena produk tiruan sering diasosiasikan dengan kualitas rendah dan dianggap “tidak asli”.

Selain itu, Devie menyebut adanya risiko bagi konsumen jika terdapat material berbahaya dan standar keselamatan yang tidak jelas seperti pewarna beracun, lem tidak standar, dan lainnya.

"Selain itu, sebuah studi menunjukkan bahwa, konsumen semakin percaya diri melanggar hukum, karena yang dihukum biasanya adalah sang produsen, bukan pembelinya," ungkap Devie.

Dampak terhadap kreativitas dan ekonomi

Lebih jauh, peredaran sneakers KW berpengaruh pada ekosistem industri kreatif dan perekonomian.

Produk tiruan membuat karya desainer asli kehilangan nilai, sehingga menurunkan apresiasi terhadap kreativitas.

"Untuk merek dan industri kreatif, penjualan hilang, citra merek luntur, dan insentif inovasi melemah. Jika karya mudah ditiru tanpa konsekuensi, investasi kreatif pun surut," ujar Devie.

Tak hanya itu, Devie menyebut adanya produk sneakers KW juga memberi kerugian ekonomi bagi negara.

"Untuk negara. Pajak tidak masuk, rantai kerja legal tersisih oleh para pekerja yang rapuh dan tak terlindungi. Jaringan pemalsu, juga kerap terkait kejahatan terorganisir," jelas Devie.

"Normalisasi barang palsu merusak ekosistem, dari kreativitas, kesehatan konsumen, hingga kondisi ekonomi yang adil," tegas Devie.

Jalan tengah bagi konsumen

Meski begitu, sosiolog tidak menutup mata bahwa fenomena sneakers KW juga lahir dari kesenjangan harga.

Sneakers orisinal dengan harga jutaan rupiah sulit dijangkau sebagian besar masyarakat.

Untuk itu, ia menyarankan untuk mengutamakan produk orisinal yang sesuai dengan kemampuan.

"Dukung merek lokal yang kreatif dan punya cerita. Ini cara langsung menguatkan ekonomi kreatif," Saran Devie.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.