Tak Cukup Punya Satu Pekerjaan, Inilah Alasan Gen Z Berburu Side Hustle

Generasi Z atau Gen Z dikenal sebagai kelompok usia yang tumbuh di tengah perkembangan teknologi digital yang pesat. Mereka lahir dan besar dengan akses internet, media sosial, serta berbagai platform yang memudahkan aktivitas sehari-hari.
Tidak mengherankan jika cara pandang mereka terhadap pekerjaan berbeda dari generasi sebelumnya. Salah satu tren yang semakin menonjol adalah kecenderungan Gen Z untuk mengambil side hustle atau pekerjaan sampingan di luar pekerjaan utama mereka.
Fenomena ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan mencerminkan perubahan mendasar dalam pola pikir dan strategi finansial generasi ini. Menurut berbagai survei global, lebih dari setengah Gen Z sudah memiliki atau berencana memiliki pekerjaan sampingan.
Ada banyak faktor yang mendorong mereka mengambil jalur ini, mulai dari tekanan biaya hidup, keinginan memiliki fleksibilitas, hingga dorongan untuk membangun identitas profesional yang lebih mandiri.
Berikut adalah alasan utama mengapa Gen Z banyak mengambil side hustle, seperti dirangkum dari The Sun, Kamis, 4 September 2025.
1. Kebutuhan Finansial dan Biaya Hidup yang Tinggi
Salah satu alasan terbesar adalah faktor ekonomi. Banyak Gen Z yang hidup dari gaji ke gaji, sementara biaya hidup, pendidikan, dan perumahan semakin meningkat.
Survei Deloitte menyebutkan bahwa hampir separuh Gen Z mengambil pekerjaan tambahan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Side hustle menjadi solusi praktis untuk menutup kesenjangan antara penghasilan dan pengeluaran.
2. Keinginan untuk Kebebasan dan Fleksibilitas
Berbeda dari generasi sebelumnya yang cenderung setia pada satu pekerjaan tetap, Gen Z lebih menghargai fleksibilitas. Dengan side hustle, mereka bisa mengatur waktu sendiri, menentukan proyek yang mereka sukai, dan bahkan bekerja dari mana saja. Banyak dari mereka yang ingin menjadi “bos untuk diri sendiri” sehingga pekerjaan sampingan dianggap jalan menuju kemandirian.
3. Dorongan Passion dan Kreativitas
Side hustle tidak hanya soal uang, tetapi juga tentang passion. Gen Z dikenal lebih ekspresif dan ingin menyalurkan kreativitasnya di luar pekerjaan utama. Misalnya, mereka bisa menjadi desainer grafis lepas, pembuat konten, atau penjual produk digital.
Dengan cara ini, mereka merasa lebih puas karena bisa bekerja sesuai minat pribadi sambil tetap menghasilkan uang.
4. Tumbuh dalam Budaya Gig Economy dan Digitalisasi
Gen Z adalah generasi yang sangat akrab dengan platform digital. Kehadiran marketplace, aplikasi freelance, hingga media sosial membuka peluang untuk berbagai jenis side hustle. Dari menjual produk di e-commerce, menjadi influencer di TikTok, hingga menawarkan jasa di platform seperti Upwork atau Fiverr, semua bisa dilakukan dengan mudah. Hal ini membuat side hustle terasa lebih natural bagi mereka.
5. Ketidakpastian Ekonomi dan Krisis Global
Krisis ekonomi, pandemi COVID-19, hingga fluktuasi pasar kerja membuat Gen Z lebih waspada terhadap masa depan. Banyak dari mereka yang tidak ingin bergantung pada satu sumber pendapatan saja.
Dengan memiliki side hustle, mereka merasa lebih aman secara finansial karena memiliki cadangan penghasilan jika pekerjaan utama terganggu.
6. Membangun Keterampilan dan Portofolio
Side hustle juga menjadi sarana belajar. Banyak Gen Z menggunakan pekerjaan sampingan untuk mengasah keterampilan baru, membangun portofolio, dan memperluas jaringan profesional.
Dengan begitu, mereka bisa meningkatkan daya saing di pasar kerja sekaligus membuka peluang untuk karier yang lebih baik di masa depan.
7. Mengubah Pandangan tentang Karier Tradisional
Alih-alih menaiki “tangga karier” yang kaku, Gen Z cenderung memilih jalur “career lily pad” yang fleksibel. Mereka tidak terpaku pada satu jalur karier panjang, melainkan mencoba berbagai peluang untuk menemukan arah yang sesuai.
Side hustle menjadi bagian penting dari strategi ini, karena memberi mereka kebebasan untuk bereksperimen.
8. Inspirasi dari Media Sosial dan Budaya Hustle
Tidak bisa dipungkiri, media sosial berperan besar dalam menyebarkan budaya side hustle. Banyak konten kreator berbagi kisah sukses mereka membangun usaha sampingan hingga bisa menghasilkan penghasilan besar.
Hal ini mendorong Gen Z untuk mencoba hal serupa, dengan harapan bisa meraih kemandirian finansial lebih cepat.
9. Tren Multipel Sumber Penghasilan
Survei menunjukkan bahwa mayoritas Gen Z menargetkan memiliki 2 hingga 3 sumber penghasilan dalam lima tahun ke depan. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan sampingan bukan lagi sekadar pilihan, melainkan strategi yang dianggap penting untuk bertahan dan berkembang di era modern.
10. Identitas dan Kepuasan Pribadi
Bagi banyak Gen Z, side hustle bukan sekadar alat mencari uang, melainkan bagian dari identitas diri. Melalui usaha sampingan, mereka bisa mengekspresikan siapa diri mereka, apa yang mereka sukai, dan bagaimana mereka ingin dikenal. Kepuasan pribadi ini sering kali menjadi motivasi yang lebih kuat daripada sekadar alasan finansial.
Fenomena Gen Z yang ramai mengambil side hustle menunjukkan bahwa dunia kerja sedang mengalami pergeseran besar. Bagi Anda yang ingin tetap relevan, memahami tren ini sangat penting.
Side hustle bisa menjadi pintu masuk untuk menambah penghasilan, memperluas keterampilan, sekaligus mempersiapkan diri menghadapi ketidakpastian ekonomi di masa depan.