Praktik Curang 'Mobil Bekas 0 Km' di China, Akal-akalan Palsukan Angka Jualan?

Di China sedang marak fenomena penjualan mobil bekas nol kilometer. Namun, maraknya mobil bekas rasa baru tersebut justru malah menuai kontroversi.
Dikutip Carnewschina, mobil bekas nol kilometer tersebut adalah kendaraan yang telah terdaftar tapi tidak pernah dikendarai. Mobil jenis itu sekarang membanjiri pasar mobil bekas.
Inti dari fenomena mobil bekas nol kilometer di China terletak pada proses di mana kendaraan baru didaftarkan sebagai mobil yang terjual, sering kali ke dealer afiliasi atau platform pihak ketiga, dan kemudian dijual kembali sebagai mobil bekas meskipun jarak tempuhnya sedikit atau tidak ada sama sekali.
"Manuver ini memiliki banyak tujuan: membantu produsen mobil mencapai target penjualan, memungkinkan dealer untuk melepas stok yang tidak terjual, dan, dalam beberapa kasus, memanfaatkan subsidi atau kebijakan ekspor yang terkait dengan status registrasi kendaraan," tulis Carnewschina.
Analis menunjukkan, praktik ini terkait erat dengan tantangan sistemik dalam industri. Perang harga yang intens terjadi di China dan ketergantungan pada subsidi pemerintah, khususnya kendaraan energi baru (NEV) telah menciptakan kondisi strategi penjualan yang tidak transparan tersebut.
Mobil bekas nol kilometer ini memang sering kali dibanderol dengan harga lebih murah. Bahkan terkadang harganya 30 persen di bawah harga baru dari pabrikan. Di sisi lain, kendaraan ini membawa risiko tersembunyi.
Garansi biasanya dimulai saat pendaftaran, yang berarti pembeli mobil bekas 0 kilometer dapat kehilangan perlindungan selama berbulan-bulan. Beberapa model juga disertai pinjaman yang belum dibayar atau riwayat kepemilikan yang tidak jelas. Hal itu mengancam konsumen menghadapi potensi masalah hukum dan keuangan.
"Analis pasar memperingatkan bahwa konsekuensi jangka panjang melampaui transaksi individual. Data penjualan yang digelembungkan secara artifisial dapat menyesatkan investor, mengaburkan permintaan pasar, dan mendistorsi persaingan. Misalnya, harga mobil bekas untuk model seperti BYD Qin L telah anjlok 30-40% di bawah harga resmi, yang memicu efek domino di antara model-model yang bersaing dan berkontribusi pada penurunan ekspektasi harga yang lebih luas," sebut Carnewschina.
Menanggapi meningkatnya kekhawatiran tersebut, Kementerian Perdagangan China mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan para produsen otomotif utama, termasuk BYD, Dongfeng, dan platform mobil bekas Guazi. Pembahasan difokuskan pada pengetatan pengawasan transaksi mobil bekas dan penindakan pelaporan penjualan yang curang.