Kejar Kades Diduga Korupsi Lompat ke Sungai, Staf Kejari dan Warga Hanyut Terbawa Arus

Kepala Desa, Kabupaten Simalungun, Kejari, kepala desa, lompat ke sungai, Kades korupsi, Sumatera Utara, Kejar Kades Diduga Korupsi Lompat ke Sungai, Staf Kejari dan Warga Hanyut Terbawa Arus

Upaya penangkapan terhadap Pangulu atau Kepala Desa Banjar Hulu, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, pada Rabu (2/7/2025) sore berubah menjadi tragedi.

Peristiwa terjadi saat dua orang—seorang warga dan staf Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun—hanyut terbawa arus Sungai Silau ketika berusaha menyelamatkan sang kades yang nekat melompat ke sungai demi menghindari penangkapan.

Kardianto, kepala desa yang jadi buronan karena diduga menyelewengkan Dana Desa Tahun Anggaran 2024, sebelumnya telah diperiksa pada Februari 2025. Saat hendak ditangkap oleh tim pidana khusus (Pidsus) Kejari Simalungun di sebuah kafe yang berada di pinggir Sungai Silau, Kecamatan Kisaran, Kabupaten Asahan, ia memilih melompat ke sungai untuk kabur.

Namun, upayanya malah membuat situasi makin kacau. Kardianto ternyata kesulitan berenang, sehingga menarik perhatian seorang warga bernama Muhammad Safari Siregar (46), atau yang biasa disapa Fahri. Niat menyelamatkan justru membawa petaka—Fahri ikut terseret arus karena kelelahan.

Melihat kondisi itu, Reynanda Prima Ginting (26), seorang staf Kejari Simalungun, langsung berusaha menolong Fahri. Namun nahas, keduanya malah tak kuasa melawan derasnya arus sungai dan dinyatakan hilang.

Kronologi ini disampaikan oleh seorang warga bernama Edi. “Tapi, karena si Fahri ini kelelahan, dibantu sama calon jaksa itu. Dua-duanya kelelahan akhirnya keduanya terseret arus,” ujarnya, Kamis (3/7/2025).

Tim SAR gabungan langsung melakukan pencarian hingga larut malam. Keesokan harinya, Kamis (3/7), jenazah Reynanda ditemukan tak bernyawa sekitar tiga kilometer dari titik awal hanyut.

Kasi Intelijen Kejari Simalungun, Edison Sumitro Situmorang, menyampaikan duka atas insiden tersebut. Ia mengatakan bahwa Reynanda merupakan calon jaksa lulusan tahun 2025 yang baru bergabung.

“Calon jaksa angkatan 2025 ini. Mereka ikut dalam tim Pidsus untuk mengejar saksi penghulu (kepala desa) yang saat itu didapati di Kisaran,” kata Edison.

“Kini kami masih menunggu keluarga, jasad korban akan dikemanakan dan sampai saat ini keluarga korban masih jalan menuju ke sini (Kisaran),” tambahnya.

Pencarian terhadap Fahri masih terus dilakukan. Tim SAR gabungan berencana melakukan sejumlah manuver tambahan di sepanjang aliran Sungai Silau.

Zulkifli Siagian, kakak ipar Fahri, mengaku tak menyangka bahwa orang yang ikut terjun ke sungai adalah adiknya. Ia sempat melihat ada tiga orang yang turun ke sungai, namun tak menyadari salah satunya adalah Fahri.

“Tiga orang, yang pertama turun, tapi berhasil naik. Yang kedua dia semakin ke tengah, tapi ada satu lagi yang bantu, itulah adik saya yang juga tidak menyangka,” kata Zulkifli, Kamis (3/7/2025).

Zulkifli mengetahui adiknya ikut turun ke sungai setelah melihat ponsel Fahri tergeletak di pinggir sungai dan bertanya kepada petugas kafe.

“Dia ini pernah memang menolong orang hanyut juga, selamat. Mungkin naluri menolong dia itu, dia terjun untuk membantu orang hanyut tersebut,” ujarnya.

Ia pun berharap adiknya bisa segera ditemukan. “Besar harapan kami ya semoga adik saya itu dapat. Kami mempercayai penuh kepada bapak-bapak dari tim SAR,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Banjar Hulu, Kardianto, bersama seorang stafnya, kini telah diamankan oleh tim Pidsus Kejari Simalungun.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kades Korupsi Kabur Lompat ke Sungai, Staf Kejari dan Warga Simalungun Hanyut saat Kejar Tersangka