Aismoli Minta Kepastian Waktu Soal Subsidi Motor Listrik

Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setyadi, mengingatkan pentingnya kepastian dari pemerintah terkait kelanjutan program subsidi motor listrik.
"Itu yang kami sampaikan sejak awal 2025, tapi sampai tengah semester belum ada realisasi. Saya melihatnya ini masih isu. Semoga kali ini. Mudah-mudahan benar terlaksana," ujar Budi kepada Kompas.com, Jumat, (11/7/2025).
Perbincangan mengenai subsidi motor listrik sebenarnya sudah dimulai sejak akhir tahun fiskal 2024, mengingat alokasi anggaran subsidi pada tahun sebelumnya telah habis.
Ketua Umum Aismoli Budi Setiyadi
Sebelumnya, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengungkapkan bahwa insentif sebesar Rp 7 juta per unit motor listrik telah disetujui oleh Menteri Keuangan dengan anggaran sekitar Rp 250 miliar.

Faisol Riza menyebut kelanjutan subsidi motor listrik diharapkan dapat berlaku mulai Agustus 2025.
Meski sudah ada pernyataan tersebut, Budi Setyadi menegaskan pentingnya kepastian agar pasar motor listrik bisa berkembang lebih optimal.
"Selama belum ada keputusan dari pemerintah soal subsidi itu selalu pasti stuck, jadi jika sebetulnya belum ada kepastian masih menggodok, atau regulasi belum selesai tidak perlu diumumkan dulu," katanya.
Jajaran motor listrik Honda hadir di Jakarta Fair 2025
Budi melihat tanpa adanya kepastian dari pemerintah, industri sepeda motor listrik akan kesulitan untuk mendorong penjualan.
Selain itu, konsumen juga akan enggan untuk membeli motor listrik karena khawatir insentif yang dijanjikan tidak terealisasi.
Menurut Budi, dalam enam bulan pertama 2025, total penjualan motor listrik baru mencapai sekitar 12.000 unit.
“Tahun lalu secara akumulasi itu sebanyak 62.000 unit, itu sudah dengan adanya kuota (subsidi) 50.000 unit. Tahun ini sampai dengan semester 1, tidak ada subsidi penjualan hanya 10.000 unit mungkin mencapai 12.000 unit,” ujar Budi.