Gempuran FnB China Menekan Usaha Kuliner Lokal

Bisnis kuliner, kuliner lokal, fnb china, bisnis fnb, Gempuran FnB China Menekan Usaha Kuliner Lokal

Industri kuliner lokal tidak lepas dari tantangan bisnis yang silih berganti dihadapi para pelaku bisnis. Salah satunya yaitu ekspansi bisnis food and beverage atau FnB China ke Indonesia.

"Persaingan dengan merek bisnis FnB luar itu menjadi satu tantangan tersendiri bagi bisnis kuliner," ujar Presidium Dewan Kuliner Indonesia (DKI) Gupta Sitorus dalam wawancara di Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Berdasarkan laporan lembaga riset asal Singapura, Momentum Works, merek FnB China telah membuka lebih dari 6.100 gerai di Asia Tenggara.

Jumlah itu tercatat dalam tiga tahun terakhir dengan sebaran terbesar merek FnB China berada di Indonesia dan Vietnam.

Bisnis kuliner, kuliner lokal, fnb china, bisnis fnb, Gempuran FnB China Menekan Usaha Kuliner Lokal

Gupta Sitorus, presidium Dewan Kuliner Indonesia dalam konferensi pers penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan PHM Hotels di The 1O1 Jakarta Sedayu Darmawangsa, Selasa (5/8/2025).

Dampak ekspansi FnB China

Gelombang ekspansi FnB China itu menakan para pelaku bisnis kuliner di pasar domestik, termasuk di Indonesia.

Tidak berhenti di sana, pelemahan daya beli konsumen FnB juga menambah daftar tantangan pelaku bisnis kuliner selain ekspansi FnB China.

Gupta menyebut, daya beli konsumen makanan dan minuman terbilang stabil bagi bisnis kuliner tertentu, seperti makanan kaki lima (street food).

"Kita melihat memang restoran-restoran yang yang upper scale sedang mengalami satu perubahan," ujarnya.

"Tetapi justru bisnis menengah ke bawah (middle low) itu stabil, yang menjual masakannya dengan harga Rp 30.000-40.000," sambung dia.

Namun, bagi restoran mewah kelas atas, sebagian di antaranya mesti menghadapi tantangan daya beli yang kurang stabil.

"Karena mayoritas restoran seperti ini bukan tipe resto yang didatangi untuk makan sehari-hari. Banyak orang lebih memilih untuk menyimpan (saving) uangnya untuk produk yang lebih besar," pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), sektor akomodasi serta makan minum bertumbuh 8,04 persen pada kuartal kedua 2025.

Peningkatan ini membuat sektor kuliner berada di deretan penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB).

“Sektor akomodasi dan makan minum (bisnis kuliner) ini yang paling banyak didorong oleh kegiatan kepariwisataan,” kata Menteri Pariwisata Widyanti dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (6/8/2025).

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!