BAPPISUS: Mata dan Telinga Prabowo, Penjaga Kredibilitas Pembangunan

Untuk mengatasi kritik birokrasi yang lamban dan kurang efektif, Presiden Prabowo Subianto membentuk Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BAPPISUS) melalui Peraturan Presiden Nomor 159 Tahun 2024.
Lembaga ini disebut-sebut sebagai transformasi dari entitas serupa di era kepemimpinan sebelumnya, seperti Sekretaris Pengendali Operasi Pembangunan (Sesdalopbang) era Presiden Soeharto dan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
BAPPISUS hadir bukan untuk menggantikan peran lembaga auditor atau penegak hukum, melainkan untuk mengisi celah yang selama ini menjadi sumber stagnasi pembangunan: lemahnya fungsi pengendalian di tingkat eksekusi.
BAPPISUS, yang dikepalai oleh Aries Marsudiyanto, disebut sebagai "mata dan telinga Presiden" yang berfungsi untuk mengawal seluruh proses pembangunan nasional.
Tugas utamanya adalah memastikan setiap proyek berjalan sesuai prioritas, kualitas, dan kecepatan yang telah ditentukan. Lembaga ini memiliki mandat untuk melakukan intervensi dini sebelum masalah menjadi skandal, turun langsung ke lapangan untuk mengatasi hambatan, dan menyusun rekomendasi presisi yang dapat langsung diimplementasikan.
"Lembaga ini bukan tambahan birokrasi, tapi tim reaksi cepat. Ketika bottleneck ditemukan, saat ada ketidaksesuaian spesifikasi proyek, atau ketika ada hambatan lapangan, BAPPISUS turun langsung ke lokasi, bekerja bersama kementerian/lembaga, mencari solusi, dan mengembalikan pembangunan ke jalur semula," ujar Pakar Perang Asimetris yang juga Alumni Sekolah Master Pertahanan Universitas Pertahanan, Yasmin N.H.
Kehadiran BAPPISUS menunjukkan komitmen Presiden Prabowo untuk menghadirkan pengawasan yang berbasis pada kepentingan rakyat, bukan sekadar prosedur administratif.
Dengan struktur yang ramping dan fleksibel, BAPPISUS dapat bergerak cepat, melakukan investigasi teknis di lapangan, dan menyusun aksi korektif. Kedudukannya yang berada langsung di bawah Presiden juga menegaskan bahwa BAPPISUS merupakan alat kendali politik-pembangunan yang vital.
"Ia adalah jembatan antara visi presiden dan eksekusi di lapangan. Ia adalah pengawal agar uang negara benar-benar sampai kepada rakyat," tegas Yasmin.
Yasmin menegaskan peran BAPPISUS sebagai eksekutor kebijakan pengawasan pembangunan yang gesit. Dengan dukungan figur seperti Aries Marsudiyanto yang memiliki latar belakang militer dan kedekatan personal dengan Presiden, BAPPISUS diharapkan dapat bekerja dengan loyalitas dan disiplin tinggi.
Keberadaan lembaga ini dimaknai sebagai modernisasi dari konsep kendali pembangunan yang relevan dengan tantangan saat ini, memastikan pembangunan di era Prabowo tidak hanya banyak, tetapi juga berkualitas, tepat guna, dan berdampak nyata bagi rakyat.